ASIATODAY.ID, TAIPEI – Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menggelar pertemuan tingkat tinggi untuk memperkuat keamanan nasional.
Lima isu keamanan yang menjadi perhatian serius Taiwan, yaitu ancaman militer China dan keamanan regional; memperdalam hubungan Taiwan-AS; menstabilkan hubungan lintas selat; stabilitas serta keamanan politik dan perekonomian dalam negeri; dan perkembangan ekonomi masa depan.
Presiden Tsai mengatakan untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh keadaan dan kemungkinan yang terjadi akhir-akhir ini, pemerintah akan terus memperdalam dan mengonsolidasikan hubungan Taiwan-AS dan dengan kukuh menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, dengan berdasarkan pada prinsip menegakkan dan mempertahankan nilai-nilai demokrasi dan kebebasan.
“Pemerintah percaya diri dan memiliki kemampuan untuk menanggapi berbagai situasi yang berbeda, oleh karena itu masyarakat diminta untuk tenang dan tidak perlu khawatir,” kata Tsai dikutip dari siaran pers Kemlu (MOFA), Senin (2/11/2020).
Ancaman militer China dan keamanan regional
Presiden mengatakan, akhir-akhir ini Tentara Pembebasan Rakyat China (People’s Liberation Army, PLA) semakin marak melakukan aktivitas militer di Selat Taiwan, Laut Selatan, bahkan Laut Timur, dan hal tersebut telah berdampak pada keamanan regional.
“Menindaklanjuti situasi tersebut, Taiwan akan terus meningkatkan modernisasi kemampuan pertahanan, meningkatkan kemampuan tempur asimetris (asymmetric warfare), meningkatkan kemampuan pertahanan diri, dan mereformasi sistem mobilisasi cadangan militer untuk menanggapi perluasan dan provokasi aktivitas militer dari seberang Selat Taiwan,” jelas Tsai.
Memperdalam hubungan Taiwan-AS
Hubungan Taiwan-AS adalah bagian penting dari urusan diplomatik Taiwan. Apa pun hasil pemilu AS, Taiwan akan terus memperdalam hubungan dengan partai Republik dan Demokrat AS, serta berjuang untuk memperoleh dukungan lintas partai yang berkelanjutan untuk Taiwan yang demokratis.
“Ini adalah tujuan utama pemerintah untuk mendorong pengembangan hubungan Taiwan-AS,” jelasnya.
Menstabilkan hubungan lintas selat
Menyikapi perubahan dalam hubungan lintas selat, Presiden Tsai menegaskan kembali bahwa menjaga stabilitas lintas selat adalah kepentingan bersama antara kedua belah pihak di lintas selat.
Dengan berlandaskan pada prinsip saling menghormati, niat baik, dan saling pengertian, kedua belah pihak harus membahas cara hidup damai dan hidup berdampingan.
“Kami bersedia, untuk bekerja sama memfasilitasi dialog lintas-selat yang bermakna di bawah prinsip kesetaraan yang bermartabat. Kami berharap pemangku kebijakan Beijing juga akan memikul tanggung jawab yang sama, dan segera mewujudkan dialog tersebut,” terang Tsai.
Stabilitas keamanan politik dan perekonomian dalam negeri
Untuk mencegah faktor eksternal mempengaruhi keselamatan publik dan ketertiban sosial, presiden telah menginstruksikan instansi pemerintah terkait, termasuk Administrasi Penjagaan Pantai (CGA) dan Kepolisian Nasional, untuk memastikan perlindungan keselamatan publik, mencegah penyebaran berita palsu (hoaks), serta memperkuat keamanan dan perlindungan infrastruktur publik, demi melindungi sistem demokrasi Taiwan dan jalan hidup yang bebas.
Perkembangan ekonomi masa depan
Presiden juga telah menginstruksikan agar Kementerian Keuangan dan instansi terkait untuk memberikan perhatian khusus terhadap perubahan di pasar keuangan dan kondisi perekonomian setelah pelaksanaan pemilihan presiden AS, serta memperkuat implementasi langkah-langkah bantuan untuk industri yang terkena dampak wabah Covid-19, dan mempercepat pelaksanaan proyek-proyek investasi besar dan program infrastruktur untuk meningkatkan ketahanan ekonomi.
Presiden Tsai menekankan pentingnya memperdalam kerja sama ekonomi antara Taiwan dan Amerika Serikat.
Setelah pemerintah mengumumkan kebijakan tentang pelonggaran batasan impor terhadap daging babi dan daging sapi AS pada tanggal 28 Agustus, Wakil Presiden AS, Menteri Luar Negeri, anggota Kongres dari partai Republik dan Demokrat, serta perwakilan industri Taiwan dan AS segera memberikan tanggapan, dan mendesak Pemerintah AS untuk mempererat kerja sama ekonomi, dan menandatangani Perjanjian Perdagangan Bilateral” (BTA) dengan Taiwan.
“Semua kemajuan tersebut dapat dicapai karena kesediaan Taiwan untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah, serta menunjukkan tekad untuk membangun kembali kredibilitas internasional, dan mempromosikan kemajuan substantif. Pemerintah yakin bahwa di atas kemajuan tersebut, negosiasi perdagangan Taiwan-AS akan terus mengakumulasikan momentum untuk terus bergerak maju,” tandas Tsai. (ATN)
Discussion about this post