ASIATODAY.ID, MAKASSAR – Gelaran Ijtima Dunia Zona Asia 2020 yang di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan akhirnya dibatalkan. Demikian diungkapkan Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan (Sulsel), Kombes Pol Ibrahim Tompo, Kamis (19/3/2020).
Menurut Ibrahim, penyelenggaraan acara ini sempat menimbulkan kekhawatiran ditengah merebaknya wabah coronavirus (Covid-19). Pasalnya, acara tersebut tidak hanya dihadiri oleh WNI tetapi juga WNA dari sejumlah negara di Asia.
Berdasarkan data yang diterima kepolisian, acara Ijtima Dunia Zona Asia 2020 tersebut sudah dihadiri oleh 411 orang WNA yang berasal dari 9 negara seperti Pakistan, India, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Timor Leste, Arab Saudi dan Bangladesh serta Filipina. Sementara WNI yang telah hadir dalam acara itu hingga Rabu (18/3/2020), pukul 13.30 WITA, telah mencapai 8.283 orang.
“Alhamdulilah akhirnya semua pihak sudah sepakat bahwa kegiatan tersebut dibatalkan,” jelasnya.
Ibrahim mengungkapkan, pasca pembatalan ini Polda Sulawesi Selatan akan bertugas mengawal kepulangan seluruh peserta acara tersebut ke daerah masing-masing. Namun, khusus untuk WNA yang telah hadir, Kepolisian akan membuatkan lokasi karantina khusus hingga menunggu tiket pesawat pulang ke negara masing-masing.
“Karantina ini bukan seperti protokol Covid-19, tetapi hanya untuk menunggu mereka mendapat tiket pulang ke negara asalnya saja,” imbuhnya.
Saat ini ribuan peserta sudah hadir di Desa Nirannuang, Kecamatan Bontomarannu yang menjadi lokasi kegiatan Ijtima Zona Asia. Atas kesepakatan antara panitia inti dan pemerintah, seluruh peserta bersedia diisolasi sementara waktu.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyatakan berdasarkan hasil rapat bersama Forkopimda dan Pemkab Gowa, peserta yang akan diisolasi yakni 411 warga negara asing (WNA) yang berasal dari enam negara. Nurdin mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan lokasi untuk mengisolasi sementara para peserta WNA.
“Untuk yang berasal dari dalam Sulsel, kami akan fasilitasi kendaraan untuk pulang ke daerah masing-masing,” jelas Nurdin.
Para peserta yang berasal dari luar Sulsel akan ditempatkan di Asrama Haji Sudiang. Di lokasi tersebut Pemprov Sulsel sudah menyediakan tenda, dapur umum, hingga toilet yang bisa digunakan oleh para jemaah. Mereka akan tinggal di lokasi itu sambil menunggu waktu kepulangan masing-masing.
Penempatan para peserta di Asrama Haji Sudiang akan tetap dalam pantuan, termasuk tetap melakukan pemeriksaan kesehatan bagi para peserta yang berasal dari luar Sulsel. Seluruh proses karantina dan pemulangan sudah dikoordinasikan bersama Polda Sulsel, Kodam XIV Hasanuddin, seluruh Forkopimda, tokoh agama, termasuk Pemkab Gowa.
“Situasi ini sudah kami sehingga kami harap masyarakat tidak panik. Kita juga sudah sampaikan pada peserta bahwa saat ini situasi sedang genting. Butuh kedisiplinan untuk betul-betul bisa memutus rantai penyebaran Covid-19,” jelas Nurdin.
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan keputusan untuk mengisolasi peserta sebelumnya merupakan kesepakatan yang disampaikan oleh panitia inti Ustaz Abdurrahman bersama dewan syuro Ijtima Zona Asia.
“Peserta sudah sepakat untuk diisolasi sementara sambil kami mengatur waktu kepulangannya. Kami juga akan memfasilitasi dengan menyediakan kendaraan menuju bandara untuk kepulangan para peserta nantinya,” jelas Adnan.
Sebenarnya kata Adnan, pemerintah dan masyarakat tidak keberatan dengan adanya tabligh akbar tersebut. Hanya saja di tengah merebaknya pandemi virus Corona atau Covid-19 pelaksanaan tabligh akbar itu diminta untuk ditunda dulu.
“Ini hanya soal momentum. Selama ini kami selalu membangun komunikasi dengan Polres Gowa, Kodim 1409 Gowa, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Kementerian Agama (Kemenag) untuk meminta kegiatan tersebut ditunda,” tandasnya. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post