ASIATODAY.ID, MANILA – Kota Manila dan beberapa provinsi di Filipina kembali di lockdown.
Kebijakan Presiden Filipina Rodrigo Duterte diberlakukan usai sejumlah grup medis menyuarakan lockdown di tengah melonjaknya jumlah kasus Covid-19 di negeri itu.
Juru bicara kepresidenan Filipina, Harry Roque, mengatakan bahwa lockdown akan diterapkan di wilayah metropolitan Manila dan lima provinsi selama dua pekan mulai Selasa besok.
“Sejumlah pembatasan yang lebih ketat akan diberlakukan di wilayah-wilayah tersebut,” kata Harry, dilansir dari ABC News, Senin (3/8/2020).
Di tengah lockdown terbaru, transportasi publik akan dihentikan sementara, dan hanya perjalanan penting yang akan diizinkan.
Dalam sebuah konferensi pers pada Sabtu lalu, pemimpin dari hampir 100 organisasi kesehatan di Filipina memperingatkan bahwa sistem kesehatan negara sudah kewalahan menangani lonjakan infeksi Covid-19. Banyak tenaga medis di Filipina jatuh sakit atau mengundurkan diri di tengah pandemi covid-19.
Para pemimpin organisasi itu kemudian meminta Duterte untuk memperketat lockdown di ibu kota agar para pekerja kesehatan dapat “bernapas sejenak.” Lockdown juga ditujukan agar pemerintahan Duterte mampu mengatur ulang strategi penanganan covid-19.
Berdasarkan data Johns Hopkins University pada Senin ini, total kasus covid-19 di Filipina telah melampaui 103 ribu dengan 2.059 kematian dan 65.557 pasien sembuh. (ATN)
Discussion about this post