ASIATODAY.ID, CANBERRA – Untuk membendung penyebaran wabah coronavirus (Covid-19), Australia akan melakukan tes massal.
Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengatakan langkah itu dilakukan karena di Australia sudah 300 kasus positif coronavirus (Covid-19).
“Kami memiliki salah satu proses tes tercanggih di dunia. Kami telah melakukan 30 ribu tes (corona) di Australia, dan saya berharap angka tersebut akan bertambah signifikan dalam 24 jam ke depan,” tutur Hunt, dilansir dari Guardian, Selasa (17/3/2020).
Hunt menegaskan bahwa tes merupakan “prioritas tertinggi yang absolut” dalam penanganan penyebaran corona di Australia. Hunt terus bekerja dan berkoordinasi dengan Doherty Institute dalam “mengembangkan tes individu” covid-19.
“Doherty Institute sedang mencari cara untuk memperluas proses tes dan menciptakan proses tes massal terbaru dari apa yang telah kami lakukan di sini,” sebut Hunt.
Tekad Hunt sejalan dengan seruan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mendorong semua negara untuk memperbanyak tes corona.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyayangkan adanya sejumlah negara yang tidak menjadikan tes corona sebagai salah satu prioritas utama.
“Kami tidak melihat adanya lonjakan signifikan dalam hal tes, isolasi, dan pelacakan kontak. Padahal ketiga hal tersebut merupakan tulang punggung dari respons (menghadapi covid-19),” tegas Tedros.
Ia menegaskan bahwa cara paling efektif dalam mencegah infeksi covid-19 dan menyelamatkan banyak nyawa adalah dengan “memutus rantai penularan.” Untuk melakukan hal tersebut, lanjut Tedros, negara-negara harus memperbanyak tes korona dan juga isolasi.
“Anda tidak dapat memadamkan api dengan mata tertutup, dan kita juga tidak bisa melawan pandemi ini jika tidak tahu siapa-siapa saja yang terinfeksi,” ungkap Tedros.
“Kami memiliki satu pesan sederhana untuk semua negara. Tes, tes, tes. Tolong tes semua kasus terduga korona,” tandasnya.
Berdasarkam data terbaru Universitas Johns Hopkins, per Selasa total kasus covid-19 secara global telah melampaui 182 ribu, dengan lebih dari 7.100 kematian. Sementara jumlah pasien sembuhnya telah mencapai 79.433. (ATN)
Discussion about this post