ASIATODAY.ID, HONG KONG – Sebanyak 16 penerbangan di bandara internasional Hong Kong dibatalkan, Minggu (1/9/2019). Pembatalan ini dilakukan akibat aksi demonstrasi yang dilakukan aktivis pro demokrasi. Mereka memblokir akses jalan menuju bandara Hong Kong.
Protes dilakukan sehari setelah polisi dan para demonstran terlibat kekerasan ketika mereka melakukan demonstrasi tanpa izin di tengah kota. Demonstrasi ini telah berlangsung selama 13 pekan dalam 3 bulan terakhir.
Belasan penerbangan di batalkan, seperti dilaporkan situs bandara tersebut, dikutip dari AFP. Aula keberangkatan pun dipenuhi penumpang yang berusaha mencapai terminal keberangkatan.
Sebelumnya, operator kereta bandara Airport Express menangguhkan layanan kereta menuju bandara. Penangguhan dilakukan setelah massa mengepung stasiun tersebut.
Para pengunjuk rasa berpakaian hitam berusaha menyembunyikan diri dari CCTV dengan mengenakan payung. Mereka membangun barikade di terminal bus dan berusaha menghentikan lalu lintas di jalan utama menuju bandara.
Para pendemo sengaja menyasar bandara dalam aksi mereka kali ini. Sebab, mereka berusaha menarik perhatian dunia internasional atas aksi tersebut.
Para penumpang yang kesulitan transportasi terpaksa meninggalkan bandara dengan menyeret koper dan barang-barang mereka sepanjang jalan untuk keluar bandara.
Di salah satu terminal bandara, para pemrotes melepaskan tabung pemadam kebakaran, menumpuk troli bagasi dan membarikade jalanan. Mereka juga menghancurkan kamera pengintai sebelum polisi akhirnya mengusir.
Aksi demonstrasi di Hong Kong semakin keras. Aksi ini awalnya dipicu oleh ketidaksetujuan atas undang-undang baru yang tengah diusulkan. Aturan baru itu memungkinkan dilakukannya ekstradisi (penyerahan kriminal) ke daratan China. Namun, aksi demonstrasi ini dengan cepat berubah menjadi aksi anti-pemerintahan. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post