ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Ketua Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan perselisihan perdagangan berdampak pada ekonomi global. Bahkan, kondisi tersebut secara substansial melemahkan aktivitas manufaktur dan investasi dan menahan potensi ekonomi.
“Untuk ekonomi global, efek kumulatif dari konflik perdagangan dapat berarti kerugian sekitar USD700 miliar pada 2020 atau sekitar 0,8 persen dari PDB,” kata Georgieva, seperti dikutip dari Antara, Rabu (9/10/2019).
“Sebagai referensi, ini kira-kira seukuran seluruh ekonomi Swiss,” tambahnya yang juga seorang ekonom Bulgaria, yang menggantikan Christine Lagarde dari Prancis dan mulai menjabat pada 1 Oktober 2019.
Georgieva, yang merupakan mantan Kepala Eksekutif Bank Dunia mengatakan konflik perdagangan AS-Tiongkok tidak hanya meningkatkan biaya langsung pada bisnis dan konsumen, tetapi juga menyebabkan efek sekunder, seperti hilangnya kepercayaan dan reaksi pasar.
“Hasilnya jelas. Semua orang kalah dalam perang dagang. Jadi kita perlu bekerja sama, sekarang, dan menemukan solusi yang langgeng dalam perdagangan,” kata Georgieva.
Memerhatikan bahwa ekonomi global berada dalam perlambatan tersinkronisasi, Georgieva menyerukan tindakan kebijakan tersinkronisasi untuk mempercepat pertumbuhan dan membangun ekonomi yang lebih tangguh.
Prioritas kebijakan, katanya, termasuk menggunakan kebijakan moneter secara bijak dan meningkatkan stabilitas keuangan, menggunakan perangkat fiskal untuk memenuhi tantangan saat ini, melaksanakan reformasi struktural untuk pertumbuhan di masa depan, dan merangkul kerja sama internasional.
Georgieva, yang telah memperjuangkan perang global melawan perubahan iklim, juga mengatakan salah satu prioritas IMF adalah membantu negara-negara ketika mereka mengurangi emisi karbon dan menjadi lebih tahan iklim, mendesak negara-negara untuk mengadopsi harga karbon yang jauh lebih tinggi.
Penelitian baru di IMF menegaskan bahwa pajak karbon dapat menjadi salah satu alat yang paling kuat dan efisien. “Tapi kuncinya di sini adalah mengubah sistem pajak, bukan hanya menambahkan pajak baru,” kata Georgieva.
“Saya yakin bahwa jika kita bekerja sama -memerhatikan tantangan dan minat satu sama lain- kita dapat memberikan masa depan yang lebih baik untuk semua,” pungkasnya. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post