ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria Group) terus bertransformasi menjadi salah satu perusahaan nikel di Indonesia yang fokus pada pengembangan industri nikel dan baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) yang ramah lingkungan.
Untuk mengimplementasikan hal itu, Ceria telah meluncurkan roadmap (peta jalan) aktivitas industri yang berbasis pada Environmental, Social, and Governance (ESG).
Roadmap Ceria ini sejalan dengan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjalankan hilirisasi mineral di dalam negeri.
“Ceria roadmap akan memposisikan perusahaan sebagai pemain kompetitif di industri nikel maupun baterai Electric Vehicle (EV) ditingkat domestik dan internasional,” ujar Group CEO PT Ceria Nugraha Indotama, Derian Sakmiwata, saat berbicara di forum The 2nd Nickel Producers, Processors, & Buyers Conference pada Rabu, 30 Agustus 2023 di Shangri-La Hotel.
Derian menegaskan bahwa Ceria secara nyata turut berkontribusi pada pengembangan ekosistem baterai yang berpotensi menggerakkan dunia yang lebih berkelanjutan. Hal ini kata Derian, sudah menjadi bagian visi dan misi Ceria untuk menyediakan produk nikel berkualitas tinggi, yang memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan dengan tetap mendukung lingkungan serta masyarakat setempat.
Sebagai perusahaan nasional yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh pemegang saham dalam negeri, Ceria juga turut berkontribusi pada pendapatan negara sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional serta mendukung program pembangunan.
Itu sebabnya, Ceria mendapatkan apresiasi dari Direktorat Jendral Pajak, melalui Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara atas kontribusi penerimaan pajak terbesar untuk kategori perusahaan tambang swasta di wilayah kerja Kolaka.
“Keberadaan Ceria juga harus meningkatkan taraf hidup yang lebih baik bagi Masyarakat sekitar daerah operasi,’’ lanjut Derian.
Eksistensi Ceria di Indonesia ditandai dengan dukungan dari pemerintah pusat dengan pemberian status sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Objek Vital Nasional (Obvitnas) yang ada di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
“Sangat penting bagi anak bangsa untuk menguasai teknologi eksplorasi dan ekstraksi mineral sehingga dapat memaksimalkan nilai tambah sumber daya alam, dalam hal ini mineral di dalam negeri dengan proses bisnis yang berkelanjutan,” imbuhnya.
Adapun, kegiatan The 2nd Nickel Producers, Processors, & Buyers Conference yang diselenggarakan oleh Petromindo bersama Ceria berlangsung selama dua hari membahas berbagai topik terkait perkembangan terbaru dalam penambangan nikel, pemrosesan, dan pembuatan baterai. Selain itu, dibahas juga tantangan dan peluang yang dihadapi oleh industri nikel, serta bagaimana menciptakan masa depan yang berkelanjutan. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post