ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia bersama dengan ASEAN terus menyuarakan resolusi damai sebagai upaya untuk membantu Myanmar agar segera keluar dari krisis politik dan kemanusiaan.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyampaikan hal itu dalam pertemuan dengan para Menlu MIKTA, yaitu Menlu Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia.
Untuk diketahui, MIKTA adalah neologisme sekaligus singkatan dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia.
“ASEAN telah menunjuk Utusan Khusus dan masih terus berupaya mendapatkan jaminan akses untuk bertemu dengan semua pihak agar dapat memulai fasilitasi dialog yang inklusif,” kata Menlu Retno dikutip Jumat (24/9/2021).
Menurut Menlu Retno, kondisi yang berkembang di Myanmar saat ini memberikan tantangan yang lebih bagi terjadinya dialog inklusif. Di sisi kemanusian, bantuan kemanusiaan sudah mulai bergerak, dan beberapa negara anggota MIKTA yang merupakan mitra ASEAN juga memberikan bantuan melalui ASEAN.
Bantuan dari Indonesia untuk Myanmar sendiri akan dikirim pada bulan ini. Adapun, dalam pertemuan tersebut negara anggota MIKTA memberikan dukungan atas peran sentral ASEAN dalam upaya mengatasi krisis di Myanmar.
“Mereka paham situasi tidak mudah. Secara khusus, negara anggota MIKTA mengapreasi kepemimpinan Indonesia. Semua negara mengapresiasi kepemimpinan Indonesia,” katanya.
Menlu Retno melanjutkan, isu lain yang dibahas dalam pertemuan MIKTA adalah perubahan iklim, pemberdayaan perempuan, dan penanganan Covid-19. Khusus mengenai penanganan Covid-19, kekhawatiran mengenai politisasi dan diskriminasi vaksin sangat menonjol.
“Indonesia mengusulkan kiranya MIKTA dapat mulai membahas kemungkinan pengaturan saling pengakuan sertifikasi vaksin, PCR, dan standar protokol kesehatan,” imbuhnya. (ATN)
Discussion about this post