ASIATODAY.ID, SURABAYA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membuka ruang investasi di industri pengolahan rumput laut.
Pasalnya, potensi rumput laut di Indonesia sangat besar dan menjanjikan.
Saat ini, Indonesia merupakan produsen rumput laut tropis terbesar di dunia dengan jumlah produksi mencapai 9,6 juta ton per tahun. Selama ini, rumput laut juga termasuk unggulan ekspor produk perikanan Indonesia. Bahkan saat pandemi Covid-19 yang mengakibatkan merosotnya perekonomian global, usaha rumput laut mampu bertahan.
Sampai dengan September 2022, tercatat volume ekspor rumput laut Indonesia di angka 180,6 ribu ton dengan nilai mencapai USD455,7 juta, dengan negara tujuan utama adalah China. Jumlah tersebut meningkat 93 persen dibanding periode sama tahun 2021. Namun yang menjadi tantangan, sebagian besar produk ekspor masih didominasi oleh rumput laut kering sebesar 93,2%.
“Hal ini menunjukkan bahwa nilai tambah rumput laut belum dimanfaatkan sepenuhnya di dalam negeri. Dengan berkembangnya inovasi dan teknologi, rumput laut dapat diolah menjadi beragam produk bernilai tambah dan manfaat serta memiliki nilai ekonomis tinggi. Di antaranya menjadi bahan pangan dan nonpangan, seperti pakan ternak/ikan, pupuk, kosmetik, dan juga farmasi. Rumput laut juga mampu menyerap karbon,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono saat membuka Seaweed Investment Forum + Festival (SIFFEST) 2022 dengan tema Investasi & Inovasi Bisnis Emas Hijau Indonesia yang berlangsung hybrid dari Surabaya, Jawa Timur, Selasa (1/11/2022).
Menurutnya, jika komoditas rumput laut digarap secara serius, maka Indonesia dapat menjadi “champion” rumput laut dunia.
“Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menetapkan kebijakan yang holistik dari hulu-hilir dalam pengembangan rumput laut Indonesia untuk kemudian menjadi satu kawasan ekonomi khusus, sehingga mampu meningkatkan daya saing secara nasional dan global,” imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam videonya mengapresiasi digelarnya SIFFEST 2022 mengingat besarnya potensi pengembangan rumput laut di Indonesia.
“Ini sebagai upaya akselerasi investasi dan pengembangan usaha rumput laut dari hulu dan hilir,” kata Luhut.
Dalam acara tersebut, Menteri Trenggono turut menyaksikan penandatangan empat MoU antara pemerintah daerah, pelaku usaha skala besar, dan pelaku usaha rumput laut perorangan yang tujuannya untuk pengembangan dan pemenuhan bahan baku rumput laut bagi industri. Menteri Trenggono juga meninjau pameran aneka ragam rumput laut. (ATN)
Discussion about this post