ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia dan Inggris sepakat memperkuat kerjasama pada sejumlah aspek. Kesepakatan itu lahir saat pertemuan bilateral menteri luar negeri kedua negara di Jakarta.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengungkapkan, Inggris adalah salah satu mitra strategis Indonesia dan merupakan investor asing kedua terbesar.
“Yang pertama, kami sepakat memperkuat kemitraan di bidang kesehatan. Kerjasama ini merupakan hal fundamental untuk memperkuat ketahanan dalam menghadapi pandemi Covid-19,” kata Menlu Retno dalam konferensi pers bersama Menlu Inggris Dominic Raab di Jakarta pada Rabu (7/4/2021).
Terkait pandemi Covid-19, Menlu Retno mengatakan bahwa Inggris adalah salah satu negara penyalur vaksin ke Indonesia. Diharapkan Inggris dapat meneruskan kerjasama ini dengan Indonesia dan juga negara lain melalui mekanisme multilateral.
Menlu Retno juga mendorong Inggris untuk terus terlibat dalam COVAX, mekanisme yang diinisiasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memastikan kesetaraan akses vaksin Covid-19 bagi semua orang.
Menlu Retno juga mengusulkan agar sektor kesehatan ini dijadikan salah satu komponen utama dalam menjalankan kemitraan Indonesia-Inggris.
“Kedua adalah mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi. Kami sepakat untuk mendorong nilai volume perdagangan yang mencapai USD2,24 miliar pada 2020,” kata Retno.
“Kami juga sepakat meningkatkan perdagangan 10 komoditas, termasuk kayu dan produk pertanian,” tambahnya.
Terkait investasi, nilai investasi Inggris di Indonesia justru naik 35 persen selama pandemi sepanjang 2020. Menlu Retno menegaskan dirinya akan terus mengeksplorasi bidang ini, termasuk kemungkinan mendorong perjanjian investasi baru dengan Inggris.
“Bidang ketiga adalah memperkuat kerja sama pertahanan. Kita baru saja menandatangani MoU mengenai antiterorisme yang dapat menjadi platform untuk bersama-sama memerangi terorisme,” ujar Retno.
Penguatan pertahanan kata Retno, dapat juga dilakukan melalui dialog gabungan jajaran pejabat kedua negara. Selain itu, Menlu Retno mendorong Inggris untuk memperkuat kerja sama di bidang industri pertahanan, keamanan maritim, peace building, dan lain-lain. (ATN)
Discussion about this post