ASIATODAY.ID, SINGAPURA – Indonesia dan Singapura perlu untuk lebih meningkatkan keikutsertaan dan peran aktif kedua negara dalam forum kerja sama yang ada di kawasan, terutama pada forum kerja sama ASEAN, RCEP, dan baru-baru ini pada IPEF (Indo-Pacific Economic Framework).
Demikian ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto ketika melakukan pertemuan makan siang dengan Menteri Luar Negeri Singapura HE DR Vivian Balakrishnan di Singapura, Selasa (31/5/2022).
Dalam rangkaian agenda kunjungan kerja ke Singapura tersebut, Menko Airlangga menyampaikan bahwa sebagai anggota kunci ASEAN, peran Indonesia dan Singapura dalam pertumbuhan regional menjadi sangat penting.
Ekonomi ASEAN tumbuh 3,0% pada 2021 dan diproyeksikan tumbuh 4,9% pada 2022. Pertumbuhan didorong oleh peningkatan permintaan domestik, ekspor dan pembukaan kembali sektor pariwisata, dan tingkat vaksinasi yang tinggi (64,4%).
Menko Airlangga juga menyampaikan agar kedua negara juga harus memperkuat kerja sama di kawasan Asia Pasifik yang lebih luas, melalui kerangka kerja seperti RCEP yang merupakan FTA terbesar di dunia saat ini.
“RCEP akan bermanfaat bagi kita semua melalui kemudahan investasi asing memasuki RPC, penciptaan lapangan kerja, kepastian hukum, dan perbaikan iklim investasi dengan mendorong reformasi regulasi,” ungkap Menko Airlangga.
Berkaitan dengan isu kerja sama IPEF, Menko Airlangga menyampaikan pandangan Indonesia seperti yang tercermin dalam ASEAN Outlook on Indo Pacific (AOIP) yang diprakarsai oleh Indonesia dan disahkan oleh Pemimpin ASEAN pada tahun 2019.
“Untuk itu, Indonesia mendukung sinergi AOIP dan IPEF, karena AOIP dan juga RCEP berupaya memperkuat posisi ASEAN di kawasan khususnya dalam hal investasi, ekonomi digital, dan kerja sama ekonomi,” pungkas Menko Airlangga.
Apresiasi Kerja Sama Bilateral
Selain bertemu Menteri Luar Negeri Singapura HE DR Vivian Balakrishnan, Airlangga juga bertemu dengan Perdana Menteri Lee Hsien Loong.
Airlangga menyampaikan rasa terima kasih setinggi-tingginya kepada Pemerintah Singapura atas dukungan berkelanjutan Singapura untuk Indonesia selama pandemi Covid-19 serta mengapresiasi kerja sama bilateral kedua negara yang telah berkembang pesat selama masa kepemimpinan Perdana Menteri Lee Hsien Loong.
PM Lee Hsien Loong telah memutuskan untuk menyerahkan tampuk kursi kepemimpinan Singapura kepada Menteri Lawrence Wong yang terpilih sebagai Pemimpin Partai Aksi Rakyat (PAP) tim generasi keempat (4G) dan pada waktunya akan menjadi penerus sebagai Perdana Menteri Singapura.
Terkait dengan kerja sama investasi dan perdagangan kedua negara, total FDI dari Singapura pada tahun 2021 tercatat senilai US$ 9,3 miliar dengan lebih dari 16.760 proyek. Sementara itu, volume perdagangan bilateral pada tahun 2021 mencapai US$27 miliar.
“Sebagai mitra utama dalam investasi dan perdagangan, kami berharap dapat meningkatkan perdagangan dan investasi bilateral kami ke tingkat yang lebih tinggi dari sekarang, setelah pandemi terkendali dan karena ekonomi kami terus pulih. Indonesia terus memperbaiki iklim investasi dan melakukan reformasi seperti melalui UU Cipta Kerja dan Sistem Online Single Submission (OSS),” ujar Menko Airlangga.
Sebelumnya dalam kesempatan yang berbeda, Menko Airlangga berbicara di Sesi Dialog Global Governance Group (3G) dan mendorong anggota 3G untuk memperkuat upaya mengatasi krisis global saat ini di bidang pangan, energi, dan keuangan.
“Sebagai salah satu dari 6 anggota Champions Group dari GCRG, Indonesia yakin grup tersebut dapat memberikan hasil nyata, dan memperkuat kerja sama lebih lanjut di antara negara-negara yang terkena dampak dalam tanggapan bersama terhadap krisis global,” ujar Menko Airlangga.
Isu-isu yang sedang berlangsung ini juga menjadi agenda prioritas untuk Kepresidenan G20 Indonesia tahun ini karena Working Group G20 yang relevan akan menyinkronkan hasil mereka dengan program-program GCRG.
“Kami nantikan kehadiran PM Lee di KTT G20 Bali, bulan November mendatang,” pungkas Menko Airlangga. (ATN)
Discussion about this post