ASIATODAY.ID, JAKARTA – Sebuah terobosan besar datang dari Indonesia dalam upaya memastikan masa depan talenta digital di negeri itu.
Terobosan ini mewujud dalam sebuah gerakan bernama Indonesia Digital Tribe (IDT).
Gerakan ini digagas oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI), Telkom Indonesia, Bank Mandiri, bersama Kemendikbudristek dan Narasi.
Di IDT, generasi terbaik Indonesia berkesempatan untuk mendapatkan berbagai pengalaman dan pengetahuan baru.
Terdapat 8 kategori yang dapat dipilih peserta pada program IDT antara lain pendidikan, perikanan, kesehatan, ecommerce, agriculture, fintech, logistik dan socialpreneur.
Pemenang berkesempatan mendapatkan hadiah Rp300 juta untuk tiga prototip terbaik dan kesempatan berkarier di BUMN.
Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara & Head Mentor IDT, menuturkan pentingnya ekosistem dalam pengembangan industri teknologi.
“Kita harus mempunyai ekosistem sendiri, road map sendiri sebagai dunia Indonesia, bukan dunia orang lain. Kita harus memastikan eksositem ini yamg menang, karena kalau tidak ekosistem kita akan dimakan orang lain. Ekosistem itu harus kita menangkan. Teknologi tidak bisa terelakkan, dunia baru akan kita hadapi,” ujar Erick dalam keterangannya, Jumat (7/1/2022).
Nadiem Makarim Mendikbudristek & Head Mentor IDT menuturkan pihaknya menyiapkan Kampus Merdeka sebagai salah satu pendukung untuk bisa take off di Industri teknologi.
“Tanpa ada talenta digital, kita tidak bisa berkembang. Kita dukung dan kita siapkan talenta-talenta digital yang akan menjadi generasi baru, pemimpin-pemimpin teknologi. Harapannya bukan hanya di Indonesia, tapi di dunia,” kata Nadiem.
Sementara itu Najwa Shihab, Pendiri Narasi & Head Mentor IDT menekankan bahwa IDT adalah gelaran yang berbeda dan inklusif.
“IDT dikemas sedemikian rupa, guna memastikan pengetahuan di bidang kewirausahaan, teknologi, dan kreatif tidak berjalan sendiri-sendiri. Ketiganya dipertemukan secara berimbang dan saling menggenapi,” ujar Najwa.
IDT juga membuka ruang bagi siapapun untuk ambil bagian. Gelaran ini berkomitmen untuk mengedepankan aspek kesetaraan, bukan hanya dalam konteks gender, namun juga membuka diri untuk penyandang disabilitas.
“Semua berhak belajar, berhak menyalurkan kreativitas, dan berhak ikut berperan menentukan masa depan digital negeri ini,” tutur Najwa.
IDT akan dibagi menjadi tiga tahapan. Pertama, digital mentorship program yang merupakan pelatihan untuk mengasah kemampuan inovasi talenta digital lewat pelatihan digital skill dan mindset.
Selanjutnya fase Hackathon, sebuah kompetisi selama 2 minggu untuk merealisasikan ide-ide dan inovasi kreatif menjadi prototype.
Terakhir fase showcase, Puncak acara yang berisi pitching day dan perkenalan prototype terbaik dari talenta digital dan acara menarik lainnya. Dihadiri oleh Human Capital dan CVC BUMN
Registrasi IDT telah dibuka sejak tanggal 8 Desember 2021 hingga 19 Januari 2022. IDT menargetkan sekitar 10.000 talenta muda digital berbakat Indonesia dan 200 prototypes. (AT Network)
Discussion about this post