ASIATODAY.ID, KUALA LUMPUR – Bos Big Blue Taxi Services Malaysia, Datuk Shamsubahrin Ismail meminta maaf karena menyebut orang-orang Indonesia miskin. Dia mengaku kesal karena perusahaan layanan transportasi Go-Jek ekspansi ke Malaysia.
Shamsubahrin mengatakan pernyataan awalnya yang mengatakan Indonesia negara miskin hanya berdasarkan laporan berita mengenai keadaan Indonesia.
“Indonesia ada di hati saya, rakyat Indonesia ada di hati saya,” kata Shamsubahrin, dilansir dari Malay Mail, Rabu (28/8/2019).
“Saya mendapat banyak teks langsung dari orang Indonesia dan juga pengendara Go-Jek. Saya juga masuk dalam grup (Whatsapp) pengendara Go-Jek Indonesia,” imbuhnya.
Shamsubahrin mengatakan pesan yang diterimanya mengekspresikan kemarahan dan ketidakpuasan atas pernyataan sebelumnya.
“Masalah yang muncul sekarang adalah saya mengeluarkan pernyataan bahwa orang Indonesia miskin. Saya meminta maaf atas kesalahan dalam pernyataan yang menyebut Indonesia sebagai negara miskin, berdasarkan laporan yang saya terima,” imbuhnya.
Sebelumnya, viral video Shamsubahrin yang mengatakan Malaysia adalah negara kaya dan anak-anak muda mereka tidak miskin seperti di Indonesia. Jika di Indonesia anak muda mereka baik, mereka tidak akan pergi ke luar negeri untuk mencari pekerjaan. Go-Jek hanya untuk orang miskin seperti di Jakarta, Thailand, India, Kamboja,” tuturnya saat itu .
Dia menambahkan sebagian besar orang Indonesia telah menerima penjelasannya dan permintaan maaf dari dia. Shamsubahrin menuturkan mereka ingin dia ‘maju dan membangun hubungan kembali’ dengan Indonesia.
Go-Jek memang tengah dilirik Pemerintah Malaysia untuk masuk ke negara tersebut. Ini dilihat dari sangat potensial Go-Jek di Indonesia, Thailand, dan Myanmar.
Orang yang paling gencar menyerukan agar Go-Jek bisa masuk ke Malaysia adalah Menteri Pemuda dan Olah Raga Syed Saddiq Syed Abdul Rahman. Menurut dia, Go-Jek dapat membantu anak-anak muda Malaysia dalam mencari pekerjaan.
Sementara itu, VP Corporate Communications Gojek Kristy Nelwan mengatakan pihaknya tidak akan menanggapi hal itu dan fokus untuk pengembangan ke depannya. Pasalnya Gojek telah bertemu dengan pemerintah Malaysia.
“Kami telah menyampaikan impact positif Gojek di Indonesia kepada pemerintah Malaysia. Seperti tidak hanya konsumen yang mendapatkan manfaat dari Gojek, tapi masyarakat secara luas juga,” ujarnya di Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Menurut dia, Gojek tidak akan menuntut dengan adanya kejadian tersebut. Gojek saat ini hanya fokus untuk rencana baik dan impack positif.
“Jadi, kita sebagai karya bangsa harus bisa berkembang lebih baik lagi,” imbuhnya. (AT Network)
Discussion about this post