ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia memberi perhatian yang sangat besar terhadap ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19 .
Selain di dalam negeri, Indonesia juga mendorong kerangka pemulihan ekonomi jangka panjang untuk wilayah ASEAN dan global melalui penguatan sektor pangan dan kehutanan. Pemulihan dipandang penting mengingat sektor pangan merupakan kebutuhan utama segenap rakyat yang harus dijaga bersama, terutama dalam situasi pandemi Covid 19 saat ini.
“Langkah kita dalam menyusun ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF) menjadi bukti keseriusan Indonesia dalam menciptakan ASEAN yang sehat dan ASEAN yang produktif,” kata Sekretaris Jenderal Kementan, Momon Rusmono di forum Menteri Kehutanan ASEAN (AMAF) ke-42, Kamis (22/10/2020).
Momon mengungkapkan, selama ini Kementan telah berupaya berperan aktif dalam pencapaian ketahanan pangan regional dan global, khususnya dalam kerangka kerja sama ASEAN. Bahkan, pemerintah terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan serta meningkatkan pendapatan keluarga petani.
“Peran petani dalam pemenuhan pangan bagi lebih dari 273 juta jiwa masyarakat Indonesia sangat vital. Oleh karen itu, Nilai Tukar Petani naik sebesar 101,66 jika dibandingkan dengan NTP Agustus 2020 yang hanya sebesar 100,65,” jelasnya.
Saat ini, Pemerintah Indonesia juga telah menerapkan kebijakan Empat Cara Bertindak dalam rangka menjaga ketersediaan pangan di era new normal. Salah satunya dengan meningkatkan kapasitas produksi dan cadangan pangan.
“Kemudian ada juga diversifikasi pangan lokal berbasis kearifan lokal serta memanfaatkan pekarangan dan lahan marjinal serta pengembangan pertanian modern,” tuturnya.
Sebagai informasi, agenda pertemuan ini dilaksanakan secara back to back dengan pertemuan AMAF plus Three ke-20 dengan melibatkan China, Jepang, dan Korea serta pertemuan AIMMAF ke-6 yang mengikutsertakan India. (ATN)
Discussion about this post