ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia akan mendorong resolusi ekonomi kreatif di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-74, pekan ini. Resolusi tersebut bernama Internasional Year of Creative Economy.
“Resolusi ini inisiatif dari Indonesia dan belum pernah dikeluarkan di Sidang Umum PBB. Ini pertama kali akan ada resolusi soal ekonomi kreatif,” kata Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Febryan Ruddyard, Selasa (17/9/2019).
Menurut Febryan, resolusi ini sejalan dengan tema Sidang Umum PBB tahun ini yaitu Sustanaible Development Goals. Acara World Conference of Creative Economy juga salah satu pendorong inisiasi Indonesia ini.
“Indonesia termasuk yang maju di bidang ekonomi kreatif karena kita punya Bekraf. Negara-negara lain belum punya dan belum menyadari pentingnya ekonomi kreatif,” imbuhnya.
Jau sebelum memutuskan membawa gagasan ini ke PBB, Indonesia lebih dulu telah duduk bersama negara-negara yang tergabung dalam Friends of Creative Economy. Negara-negara ini juga mendukung adanya resolusi terkait yang dikeluarkan PBB.
“Intinya kita meningkatkan pemahaman dan perhatian negara-negara bahwa ekonomi kreatif merupakan kegiatan inklusif. Siapapun bisa memulai. Dan ekonomi kreatif ini menyumbang 3 sampai 4 persen GDP kita,” jelasnya.
Untuk mewujudkan SDGs kata dia, pemerintah tentu tidak bisa berjalan sendiri. Karena itu, kolaborasi dilakukan dengan menggandeng masyarakar, sektor privat dan juga filantropis untuk mewujudkan SDGs 2030.
Sidang Majelis Umum PBB akan dibuka pada 18 September besok dengan sesi debat dimulai pada 23 September hingga 28 September di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post