ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia telah menggenggam komitmen investasi senilai US$20 miliar dari negara-negara G20 untuk berbagai proyek transisi energi di tanah air.
Karena itu, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meminta jajarannya untuk membangun platform yang kuat.
“Presiden Jokowi meminta supaya para menteri berkoordinasi membangun sebuah platform yang waktu itu sudah diluncurkan di KTT G20. Ada komitmen US$20 miliar,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, usai mengikuti rapat terbatas (ratas) yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (31/01/2023).
Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga meminta jajarannya untuk menyusun regulasi yang dapat melandasi kegiatan tersebut sehingga dapat berjalan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Dibutuhkan suatu peraturan untuk melandasi itu supaya bisa berjalan secara kredibel dan baik. Itu yang Presiden Jokowi minta supaya kita menyusun,” tandasnya.
Untuk mengimplementasikan itu, Presiden Jokowi mendukung pembentukan induk perusahaan (holding) dan anak induk perusahaan (subholding) di PT PLN (Persero).
“Untuk pembentukan holding subholding menurut saya tidak ada halangan dari sisi perpajakan, bahkan kita akan mendukung,” ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani menyampaikan, pemerintah juga menyetujui berbagai hal yang dibutuhkan dari sisi perpajakan terkait pembentukan induk dan anak induk perusahaan di PT PLN (Persero).
“Dari sisi treatment PPN, PPh, dan kemudian penggunaan nilai buku itu kita dukung dan sudah ada peraturan yang melandasinya,” ujarnya. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post