• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
  • Arabic
  • Chinese (Simplified)
  • English
  • French
  • German
  • Indonesian
  • Korean
  • Norwegian
  • Russian
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Indonesia Hasilkan Penerimaan Rp1,92 Triliun dari Geothermal

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
January 17, 2022
in Energi Hijau
2 min read
0
Usai Ditelepon Xi Jinping, Jokowi Langsung Tinjau Proyek Kereta Cepat Indonesia-China

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Indonesia. Dok

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mampu menghasilkan Rp1,92 triliun penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari pengelolaan geothermal (panas bumi) sepanjang 2021.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan bahwa, PNBP dari panas bumi yang dikumpulkan tahun lalu sekitar 134,1 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp1,43 triliun.

“Penerimaan negara yang berasal dari pengelolaan panas bumi targetnya adalah Rp1,4 triliun dan capaiannya adalah Rp1,9 triliun. Dari sisi capaian, ini melampaui target 134 persen,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (17/1/2022).

RelatedPosts

Transisi Energi Hijau: Prioritas Indonesia, Kawasan dan Global

PLN Indonesia Raih Pendanaan dari ADB Senilai Rp8,5 Triliun

Industri Hijau di Indonesia Mampu Hemat Energi Hingga Rp3,2 Triliun

Indonesia Tak akan Ekspor EBT ke Negara Manapun, Termasuk Singapura

Pertamina Kolaborasi Air Liquide Kembangkan Teknologi CCU di Kilang Balikpapan

Dadan menerangkan, realisasi PNBP tersebut dipengaruhi oleh enam factor mulai dari optimalisasi biaya pengembangan panas bumi, tidak terlaksananya kegiatan perencanaan, realisasi biaya operasi yang lebih kecil dari rencana, amandemen kenaikan harga jual listrik, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dan pencadangan saldo PPN reimbursement yang tidak terealisasi.

“PNBP panas bumi tersebut sebagian besar, atau sekitar 97 persen bersumber dari wilayah kerja panas bumi existing berupa setoran bagian pemerintahan, sedangkan 3 persen sisanya berasal dari pemegang izin panas bumi,” jelasnya.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, jumlah kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia mencapai 2,27 gigawatt (GW). Pemerintah menargetkan angka realisasi investasi panas bumi tahun ini bisa mencapai sekitar US$0,95 miliar.

Dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), pemerintah akan mendorong pemanfaatan panas bumi untuk menghasilkan listrik berkapasitas 7,24 GW pada 2025, kemudian bertambah menjadi 9,3 GW di 2035.

Sabuk sirkum pasifik atau lingkaran api pasifik yang membentang dari Aceh sampai Papua telah menciptakan 127 gunung api aktif yang dapat menjadi bahan baku energi bersih dari panas bumi.

Saat ini, Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara dengan sumber daya panas bumi dan kapasitas terpasang listrik vulkanik terbesar di dunia, setelah Amerika Serikat (AS).

Potensi sumber daya panas bumi yang melimpah dapat menjadi tulang punggung transisi energi di Indonesia. Saat ini, pemerintah sedang menyusun regulasi dan insentif untuk memaksimalkan pengembangan panas bumi menjadi energi.

Dalam program pengembangan panas bumi 2020–2035, pemerintah telah menyusun sejumlah upaya akselerasi pengembangan panas bumi melalui kolaborasi, manajemen risiko, dan optimalisasi.

Melalui APBN Kementerian ESDM, Badan Geologi akan melakukan pengeboran eksplorasi pada 20 wilayah kerja panas bumi dengan rencana pengembangan 683 megawatt (MW) hingga 2024. (ATN)

Tags: Energi Panas BumiGeothermalGreen EnergyPembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Previous Post

Krisis Pangan dan Energi Jadi Ancaman Dunia Termasuk Indonesia

Next Post

Indonesia Butuh Investasi USD13,2 Miliar Kembangkan Hulu Migas

Related Posts

‘Jangan Bekerja untuk Perusak Iklim’
Sains & Lingkungan

‘Jangan Bekerja untuk Perusak Iklim’

May 28, 2022
ADB Siapkan Dana USD80 Miliar untuk Aksi Iklim di Asia Pasifik
Energi Hijau

Transisi Energi Hijau: Prioritas Indonesia, Kawasan dan Global

May 24, 2022
Presiden WEF: Posisi Indonesia sebagai GCRG Sejalan dengan Agenda Global
News

Presiden WEF: Posisi Indonesia sebagai GCRG Sejalan dengan Agenda Global

May 23, 2022
ADB Gelontarkan Rp8,58 Triliun ke PLN Bangun Energi Hijau di Indonesia
Energi Hijau

PLN Indonesia Raih Pendanaan dari ADB Senilai Rp8,5 Triliun

May 21, 2022
China Pacu Peningkatan Target Energi Terbarukan
Energi Hijau

Indonesia Tak akan Ekspor EBT ke Negara Manapun, Termasuk Singapura

May 18, 2022
Uni Emirat Arab Gelontorkan Investasi Rp125 Triliun di Indonesia
Energi Hijau

Pertamina Kolaborasi Air Liquide Kembangkan Teknologi CCU di Kilang Balikpapan

May 17, 2022
Next Post
Ekonomi Global Mulai Pulih, ICP Mei Naik ke USD65,49 per Barel

Indonesia Butuh Investasi USD13,2 Miliar Kembangkan Hulu Migas

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Sudah 24 Jam, Jejak Emmeril Khan di Sungai Aare, Swiss Belum Terdeteksi
  • China dan Rusia Bersatu Gagalkan Upaya AS Sanksi Korea Utara
  • GPDRR Bali: Hanya 95 Negara yang Memiliki Sistem Peringatan Dini Multi-Bahaya
  • UNICEF: Negara-negara Terkaya di Dunia Merusak Kesehatan Anak di Seluruh Dunia
  • ‘Jangan Bekerja untuk Perusak Iklim’
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKoreanNorwegianRussian