ASIATODAY.ID, YOGYAKARTA – Indonesia dan Iran mengadakan pertemuan konsuler ke-5 di Yogyakarta. Salah satu isu yang dibahas adalah keberadaan pengungsi Iran di Indonesia.
Menurut Duta Besar Iran untuk Indonesia Aliasghar Mohammadi, Iran menyambut baik permintaan Indonesia untuk menfasilitasi pemulangan pengungsi Iran yang ingin pulang. Khususnya bagi pencari suaka yang telah mendapat status final rejection.
“Kami juga akan melakukan kunjungan ke penampungan pengungsi untuk menemui pencari suaka asal Iran di tempat penampungan sementara di Kalideres, Jakarta,” kata Mohammadi, melalui keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, Rabu (28/8/2019).
Saat ini, pengungsi Iran mencapai jumlah 363 orang dari sekitar 14 ribu pengungsi di Indonesia yang menunggu negara ketiga.
Dalam pertemuan ini, Pemerintah Indonesia telah membentuk Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri sejak Juli 2019 guna memulangkan pengungsi tersebut karena lambatnya proses penempatan di negara ketiga yang berlangsung lima sampai delapan tahun akibat kebijakan negara-negara penerima pencari suaka yang kurang kondusif.
Selain itu, Iran juga menyampaikan permintaan untuk membuka jalur penerbangan antara Indonesia-Iran serta pengajuan permintaan rute penerbangan langsung antara Teheran-Jakarta atau Teheran-Bali oleh maskapai Iran, Mahan Air.
Maskapai tersebut telah melakukan penerbangan perdana chartered flight pada 19 Maret 2018 lalu.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Konsuler Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa permohonan pengajuan rute penerbangan tersebut, akan disampaikan kepada pihak berwenang terkait di Indonesia.
Kedua delegasi menyatakan keyakinannya bahwa pertemuan konsuler yang dilakukan memberikan kontribusi positif guna memperkuat hubungan bilateral kedua negara dan meningkatkan hubungan multi dimensi antar masyarakat bagi kepentingan bersama kedua negara. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post