ASIATODAY.ID, JAKARTA – Revolusi digital telah mengubah perilaku konsumen secara drastis dalam beberapa tahun terakhir. Dengan mudahnya, masyarakat membeli makanan, pakaian hingga kebutuhan sehari-hari hanya melalui gawai.
Hasil riset Google menyebutkan, Indonesia mengalami pertumbuhan yang cepat dan maju dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara dalam hal ekonomi internet. Laporan “Year in Seach Indonesia” oleh Google, ekonomi digital Indonesia saat ini mencapai USD40 miliar atau Rp551 triliun pada 2019.
Angka itu pun diperkirakan akan berlipat tiga kali hingga di mana ekonomi digital Indonesia akan mencapai USD130 miliar atau Rp1.793 triliun pada 2025.
Menurut Google, terdapat 5 faktor yang mendukung majunya ekonomi internet di Indonesia.
1. E-commerce
Menurut Google, pasar e-commerce di Indonesia dipatok mencapai angka USD20,9 miliar atau Rp288 triliun. Pasar e-commerce Indonesia bahkan ditargetkan tumbuh menjadi USD82 miliar atau Rp1.131 triliun pada tahun 2025 mendatang. Tak hanya itu, Google menyatakan adanya peningkatan 2,1 kali lipat mengenai permintaan terkait dengan e-commerce.
Google mencatat, peningkatan pencarian mengenai sektor kecantikan naik 80 persen, sektor mobil mencapai 82 persen, dan 90 persen untuk perjalanan.
2. Media Daring
Untuk media daring sendiri diperkirakan akan melampaui USD9 miliar atau Rp124 triliun pada tahun 2025 dari pencapaian tahun ini sebesar USD3,5 miliar atau Rp48 triliun.
3. Jasa Transportasi
Pasar jasa transportasi di Indonesia diperkirakan akan tumbuh tiga kali lipat menjadi USD18 miliar atau Rp248 miliar pada 2025 mendatang.
Google mengungkapkan dalam risetnya, pertumbuhan pencarian mengenai voucher naik pesawat, voucher ojek online, dan voucher taksi online meningkat 1,5 kali selama tahun ini.
4. Perjalanan Online
Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia karena sektor ini mencapai USD10,2 miliar atau Rp140 triliun dan diperkirakan tumbuh 2,5 kali lipat hingga USD25 miliar atau Rp344 triliun pada 2025.
Indonesia dinilai telah menjadi pasar perjalanan daring terbesar dan tercepat perkembangannya di Asia Tenggara. Indonesia bahkan mencatat pertumbuhannya menjadi 39% dalam 18 bulan terakhir.
5. Transaksi Digital
Google juga menemukan dalam risetnya bahwa transaksi digital dan uang elektronik menjadi pilihan yang lebih nyaman dan praktis.
Bahkan pencarian untuk “dompet digital” telah mengalami pertumbuhan 2,7 kali lipat selama 2019. Transaksi digital di Indonesia juga mencatat pertumbuhan transaksi digital karena adanya penawaran berupa promosi dan diskon.
Meski Indonesia mengalami pertumbuhan di industri digital, namun Indonesia belum tercatat sebagai negara terkaya di Asia Tenggara.
Di Asia Tenggara, ada 11 negara berdaulat diantaranya Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam. Semua negara, kecuali Timor Leste, adalah anggota ASEAN.
Menyitat dari laman worldatlas, kawasan Asia Tenggara memiliki luas 1.735.121 mil persegi dan memiliki ukuran populasi lebih dari 641 juta orang.
Dari 11 negara itu, tercatat lima negara terkaya di Asia Tenggara, yakni
1. Singapura – PDB per kapita USD65.233
2. Brunei – PDB per kapita USD31.086
3. Malaysia – PDB per Kapita USD11.414
4. Thailand – PDB per Kapita USD7.806
5. Indonesia – PDB per Kapita USD4.135
Singapura masih menjadi negara terkaya di kawasan Asia Tenggara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita USD65.233 dengan industri utama termasuk elektronik, petrokimia, dan minyak bumi.
PDB adalah jumlah suatu produksi barang dan jasa yang mampu dihasilkan oleh sebuah negara dalam kurun waktu tertentu. Fungsi dari PDB adalah untuk mengukur perkembangan ekonomi pada suatu negara.
Vietnam, Indonesia, Thailand, Filipina, dan Malaysia, menyebut ekonomi mereka sebagai Tiger Cub Economics.
Disebut sebagai Tiger Cub, karena upaya mereka untuk mengembangkan ekonomi berorientasi ekspor, serupa dengan negara-negara maju seperti Taiwan, Singapura, Korea Selatan, dan Hong Kong, yang terkenal disebut “Empat Macan Asia”.
Diurutan keenam, ada Filipina dengan PDB per kapita USD3.485, Vietnam USD2.715, Laos USD2.534, Kamboja USD1.643 dan Timor Timur 1.560.5. Sementara Myanmar adalah negara yang terakhir atau termiskin di kawasan ini, dengan PDB per kapita USD1.407.
Perekonomian Asia Tenggara saat ini telah berkembang pesat. Indonesia dianggap sebagai ekonomi terbesar di kawasan ini dan merupakan satu-satunya anggota G20 di Asia Timur. (ATN)
Discussion about this post