ASIATODAY.ID, JAKARTA – Lonjakan kasus coronavirus (Covid-19) di Indonesia menjadi perhatian serius Presiden Jokowi.
Berdasarkan data statistik Johns Hopkins University Medicine, Indonesia sudah menempati urutan 23 dalam kasus sebaran Covid-19 secara global dari 188 negara yang sudah terpapar.
Berdasarkan laman resmi Johns Hopkins University Medicine per Minggu, 23 Agustus 2020, terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia mencapai 153.535 kasus.
Angka tersebut turut menyumbang 0,66 persen dari total global yang mencapai 23.260.775 kasus positif Covid-19. Sementara itu, angka kematian di Indonesia mencapai 6.680 jiwa atau setara 0,82 persen dari angka kematian global yakni 805.765 jiwa.
Dengan jumlah kematian tersebut, Indonesia berada di urutan 19 dunia. Untuk angka pasien sembuh, Indonesia berada di urutan 23 dunia dengan total 107.500 orang. Jumlah ini setara dengan 0,71 persen dari angka kesembuhan secara global, yakni 14.975.529 jiwa.
Secara umum, Johns Hopkins University Medicine mencatat Amerika Serikat merupakan negara dengan kasus positif terbanyak di dunia yakni 5.678.249 kasus, disusul Brazil dengan 3.582.362 kasus, India 3.044.940 kasus, Rusia 954.328 kasus, dan Afrika Selatan 607.045 kasus.
Untuk tingkat kematian tertinggi akibat Covid-19 ditempati Amerika Serikat dengan 176.489 kasus. Sedangkan, jumlah pasien sembuh terbanyak berada di Brazil dengan 2.919.647 kasus.
Secara khusus Presiden Jokowi menyoroti lonjakan kasus baru Covid-19 di sejumlah negara di kawasan Eropa dan Asia.
Jokowi menekankan, Indonesia harus mewaspadai lonjakan kasus di sejumlah negara tersebut.
“Ada peningkatan kasus yang sangat besar sekali di negara-negara terutama yang terakhir ini di Eropa, Spanyol, Perancis, Jerman, juga di kawasan Asia seperti India, Filipina, Bangladesh, Iran, Korea Selatan, dan juga Nepal,” kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Istana Presiden Jakarta, Senin (24/8/2020).
Karena itu, Jokowi meminta jajaran menterinya mewaspadai peningkatan kasus Covid-19 di negara-negara lain agar tidak kehilangan kendali terhadap penanganan virus di Indonesia.
Secara khusus, Jokowi meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kembali mengingatkan seluruh kepala daerah bekerja keras menangani pandemi Covid-19.
Dia menekankan pentingnya strategi menyeimbangkan penanganan dari sisi kesehatan dan ekonomi dalam mengatasi krisis ini.
“Saya minta kepada Mendagri agar mengingatkan kembali kepada satgas di daerah, gubernur, bupati, wali kota agar betul-betul serius dan bekerja keras dalam rangka penanganan Covid-19 ini, terutama dalam strategi menyeimbangkan antara gas dan rem untuk penanganan Covid-19 dan ekonomi dengan takaran yang tepat,” tegas Jokowi. (ATN)
Discussion about this post