ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia terus berpacu untuk menciptakan lompatan jauh di pentas global. Melalui industri kereta api, Indonesia siap merajai pasar kereta di kawasan Asia dan Asia Tenggara.
Saat ini, Indonesia melalui PT Indonesia Kereta Api (INKA) Persero tengah menyelesaikan pembangunan pabrik kereta api (KA) di Banyuwangi. Pabrik baru ini akan menjadi pabrik kereta terbesar di Asia Tenggara.
Menurut Direktur Utama INKA Budi Noviantoro, progres pembangunan pabrik kereta api di Banyuwangi sudah mencapai 25%. Perseroan menargetkan pabrik kereta ini bisa rampung dan beroperasi pada Agustus 2020 mendatang.
“Semoga bisa selesai pada ulang tahun INKA di tahun depan,” ujarnya di Jakarta, Senin (19/8/2019).
Pembangunan pabrik baru ini dilakukan karena kapasitas pabrik di Madiun sudah tidak memadai. Bahkan, sering kali pabrik lama tidak menampung jumlah produksi kereta dari Perseroan.
“Targetnya sekarang di Madiun produksi 1,5 kereta sehari, average, kalau di Banyuwangi 3-4 kereta kapasitasnya kalau semua sudah operasi,” jelasnya.
Pemilihan Banyuwangi sebagai lokasi pabrik baru dikarenakan letaknya yang berdekatan dengan pelabuhan sehingga bisa memudahkan perusahaan untuk ekspor.
“Kalau di Madiun kalau saya ke Bangladesh ekspor, itu dari Madiun dibawa ke Tanjung Perak, dulu sebelum tol ada 2-3 hari sampainya, sekarang 8 jam sampai. Kalau Banyuwangi langsung, kita buat akses keluar pelabuhan, kira-kira hanya 2 km-1,5 km,” jelasnya.
Pembangunan pabrik INKA di Banyuwangi, Kecamatan Ketapang, tersebut dilakukan dengan kerja sama Swiss, yakni dari Stadler Rail Group, dan dalam produksinya fokus menggarap pasar ekspor.
Dalam proyeksinya, Pabrik Banyuwangi akan memproduksi berbagai jenis kereta, seperti kereta Metro, LRV (Light Rail Vehicles) dan beberapa jenis lainnya.
Pabrik tersebut juga akan dilengkapi museum dan dibangun dengan arsitektur yang mengadopsi kekhasan budaya masyarakat Suku Osing Banyuwangi.
Nantinya, pabrik kereta api seluas 83 hektare itu nantinya mempunyai kapasitas produksi sebanyak 500 car body per tahun.
Angka produksi itu direncanakan bakal digunakan untuk mengekspansi pasar baru kereta api yang terus dijajaki PT INKA seperti di Sri Lanka, Malaysia, Laos serta beberapa negara di kawasan Benua Afrika seperti Madagaskar dan Zimbabwe. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post