ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia kian memantapkan langkah sebagai pemain global dalam industri baterai kendaraan listrik.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan mengusung target ambisus agar Indonesia bisa menjadi produsen baterai untuk kendaraan listrik pada 2028.
Rencananya, pada kuartal II-2024, produksi baterai litium itu akan segera dimulai.
“Sekarang untuk lithium battery kita berharap bisa produksi nanti pada kuartal II-2024. Kalau semua berjalan sesuai rencana, kita bisa jadi negara penghasil baterai kedua di dunia pada tahun 2028,” kata Luhut dalam acara Road to G20 bersama Himpuni, pekan lalu.
Nantinya, wilayah yang akan menjadi basis pengembangan industri baterai adalah Kalimantan Utara, sebab daerah itu akan menjadi kawasan industri hijau yang bisa memproduksi baterai untuk kebutuhan tiga juta mobil.
“Di Kawasan Industri Kalimantan Utara itu kita akan bangun untuk bisa produksi baterai tiga juta kendaraan. Semua ini sedang berjalan,” jelasnya.
Menurut Luhut, mulai 2023 pemerintah telah meminta Hyundai, produsen kendaraan listrik untuk semakin masif memproduksi dan menyiapkan kendaraan-kendaraan listrik untuk kebutuhan Indonesia.
“Kami juga terus mendorong Hyundai yang akan memproduksi 12 ribu mobil di sini tahun depan, jauh lebih besar dari yang kita butuhkan,” imbuhnya. (ATN)
Discussion about this post