• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
  • Arabic
  • Chinese (Simplified)
  • English
  • French
  • German
  • Indonesian
  • Korean
  • Norwegian
  • Russian
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Indonesia Usulkan Budaya Sehat Jamu Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
April 20, 2022
in Budaya
3 min read
0
Bukan dari Indonesia, UNESCO Akui Songket Malaysia Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Markas Badan dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan (UNESCO) di Paris. Dok

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia resmi mengusulkan Budaya Sehat Jamu untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.

Demikian Pengumuman Direktur Pelindungan Kebudayaan tentang Hasil Seleksi Usulan Warisan Budaya Takbenda Indonesia ke UNESCO pada 7 April 2022.

Selain Budaya Sehat Jamu, Indonesia juga mengajukan nominasi lain diantaranya tenun, tempe, dan reog Ponorogo.

RelatedPosts

Festival Budaya Indonesia ‘Keraton 2022’ di AS Disesaki Ribuan Pengunjung

Indonesia-Japan Art and Culture Exchange Association (IJACEA) Resmi Terbentuk

Indonesia dan Malaysia Bersaing di UNESCO Klaim Kesenian Reog

Malaysia Gagas Bahasa Melayu Jadi Bahasa Resmi ASEAN

Presiden Jokowi Gelar Ritual Kendi Nusantara di IKN Indonesia

Pengajuan Budaya Sehat Jamu merupakan hasil pertimbangan kondisi pandemi saat ini, yang mana jamu kerap jadi alternatif dalam menjaga kebugaran tubuh.

Penunjukan ini sejalan dengan apa yang selama ini dikatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diberbagai kesempatan.

Presiden kerap kali menyebut bahwa jamu adalah warisan budaya yang membantunya menjaga daya tahan tubuh.

Menurut Erwin J Skripsiadi, peneliti sekaligus wakil Ketua Tim Kerja Nominasi Budaya Sehat Jamu, pengajuan nominasi Budaya Sehat Jamu telah dilakukan sesuai standar dan kaidah yang ditetapkan UNESCO.

“Proses riset dilakukan Tim Riset Jamupedia, sebuah lembaga riset dan pengarsipan budaya sehat Jamu, di bawah bimbingan konsultan ahli Gaura Mancacaritadipura, sejak Juni 2021,” jelasnya dikutip dari keterangan yang diterima Rabu (20/4/2022).

Riset tersebut melibatkan ratusan pelaku Budaya Sehat Jamu.

“Mulai dari para perajin jamu, penjual jamu gendong, hingga konsumen jamu yang ada di empat provinsi di Indonesia yakni Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan DKI Jakarta,” jelas Erwin.

Seperti budaya Indonesia yang lain, jamu digarisbawahi sebagai warisan budaya yang harus dijaga kelestariannya. Minuman tradisional yang beberapa tahun belakangan muncul dengan citra lebih modern ini terbukti secara historis sebagai pengetahuan asli bangsa Indonesia yang telah digunakan selama ribuan tahun dari generasi ke generasi.

Budaya Sehat Jamu adalah suatu praktik menjaga kesehatan yang bersifat preventif, sekaligus promotif. Jamu adalah buah perjalanan sejarah peradaban masyarakat yang tidak dapat dilepaskan dari tali-temali kebudayaan Nusantara.

“Pengajuan jamu sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO akan membuat Budaya Sehat Jamu semakin dikenal di ranah internasional,” kata Gaura Mancacaritadipura, Konsultan Penelitian dan Penulis Dokumen ICH 02 Nominasi Budaya Sehat Jamu.

Ia menyambung, “Semoga Budaya Sehat Jamu yang telah jadi kearifan lokal sejak zaman nenek moyang kita turut memberikan sumbangsih untuk ‘menyehatkan dunia’ yang saat ini sedang sakit (akibat pandemi). Ini saatnya jamu menjamu dunia.”

Bulan lalu, Gabungan Pengusaha atau GP Jamu telah menyerahkan dokumen Intangible Cultural Heritage atau ICH 02 pada Kementerian Kebudayaan, Teknologi, dan Riset, tepatnya pada 14 Maret 2022 pukul 10.00 WIB.

Ketua Umum GP Jamu Dwi Ranny Pertiwi Zarman menyampaikan jamu adalah karunia yang Tuhan berikan pada bangsa Indonesia. Nenek moyang percaya Tuhan menciptakan kekayaan hayati untuk menjaga kesehatan dan kebugaran.

Ranny mengatakan, “Banyak sekali data artefaktual yang bisa dijadikan bukti tradisi meracik dan mengonsumsi jamu sudah berkembang sejak ratusan tahun lalu. Ini terbukti dari relief di Candi Borobudur, ada gambar mengolah jamu untuk kesehatan.”

Ia melanjutkan, Budaya Sehat Jamu telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang jadi salah satu syarat untuk mendaftar ke UNESCO.

Pemerintah pun mempersilakan pihaknya mendaftarkan diri sebagai nominasi Warisan Takbenda UNESCO.

“Untuk itu, GP Jamu sangat mensupport niat mulia dari seluruh komunitas-komunitas jamu untuk mendaftarkan ke UNESCO. Kami perkirakan ada lebih dari lima ribu perajin jamu, dalam bentuk jamu gendong dan jamu racik, serta ribuan pelaku tersebut 80 persen didominasi UMKM,” tambahnya.

Ranny menerangkan, “Dengan penerapan ini, semoga bisa membuat pelaku Budaya Sehat Jamu akan lebih bersemangat lagi melestarikan Budaya Sehat Jamu.”

Kusuma Ida Anjani, Wakil Sekretaris Jendral 4 GP Jamu sekaligus Tim Kerja Nominasi Budaya Sehat Jamu, menyebut bahwa menurut Riset Kesehatan Dasar 2010, lebih dari 59 persen masyarakat Indonesia mengonsumsi jamu.

Hal tersebut jadi bukti jamu telah digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di berbagai bidang, baik pariwisata, kebugaran, kecantikan, dan kesehatan.

“Indonesia luar biasa sekali keragaman hayati sosial budayanya. Akhirnya menghasilkan jamu yang memang warisan leluhur turun temurun, efikasinya pun juga terbukti di kehidupan masyarakat,” ungkap Ajeng.

Ajeng mengingatkan kembali, jamu berasal dari kata “djampi” dan “oesodo” yang berarti doa dan kesehatan. Ia menyebut, jamu lebih dari sekadar obat tradisional, namun ada doa di setiap racikannya.

“Banyak bukti empiris bahwa jamu memiliki manfaat untuk memelihara kesehatan, membantu mengobati penyakit, bahkan digunakan sebagai sarana kesehatan yang tujuannya menjaga dan merawat, baik dari dalam dan luar. Dari dalam itu menjaga organ tubuh, dan dari luar, berpengaruh pada kesegaran dan keindahan penampilan,” jelasnya.

Erwin menyampaikan bahwa upaya penominasian jamu telah dimulai sejak 2013. Itu dipelopori para maestro jamu, seperti Mooryati Soedibyo hingga Jaya Suprana.

“Namun, kami merasa saat ini adalah momentum yang tepat untuk menominasikan jamu ke UNESCO karena saat ini dunia sedang terlanda pandemi,” terang Erwin.

Gaura menyambung bahwa pihaknya ditugasi untuk bekerja sistematis, mengingat UNESCO adalah organisasi ilmuwan.

“Salah satu syarat untuk mendapat pengakuan UNESCO berarti harus menyertakan data ilmiah,” imbuhnya. (ATN)

Tags: Industri JamuJamu TradisionalUNESCOWarisan Budaya Tak Benda
Previous Post

Putin: Sanksi Ekonomi Barat terhadap Rusia Gagal Total

Next Post

Indonesia dan Inggris Sepakati Roadmap Kemitraan 2022-2024

Related Posts

Bukan dari Indonesia, UNESCO Akui Songket Malaysia Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Budaya

UNESCO Perpanjang Akreditasi Asosiasi Tradisi Lisan Indonesia

December 26, 2021
Bukan dari Indonesia, UNESCO Akui Songket Malaysia Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Budaya

Bukan dari Indonesia, UNESCO Akui Songket Malaysia Jadi Warisan Budaya Tak Benda

December 18, 2021
UNESCO Tetapkan Gamelan Indonesia Sebagai Warisan Budaya Dunia Takbenda
Budaya

UNESCO Tetapkan Gamelan Indonesia Sebagai Warisan Budaya Dunia Takbenda

December 16, 2021
Dukung Pariwisata Bali, Kawasan Suci Pura Besakih Mulai Ditata
Travel

Bali, Indonesia Masuk Daftar 30 Situs Warisan Dunia UNESCO Terpopuler

November 21, 2021
Bank DKI Dukung Jakarta Jadi Destinasi Wisata Halal
Budaya

UNESCO Tetapkan Jakarta Sebagai Kota Sastra Dunia

November 10, 2021
Pidato Bersejarah Soekarno di PBB Digagas Masuk Memory of the World UNESCO
Budaya

Pidato Bersejarah Soekarno di PBB Digagas Masuk Memory of the World UNESCO

October 12, 2021
Next Post
Indonesia dan Inggris Sepakati Roadmap Kemitraan 2022-2024

Indonesia dan Inggris Sepakati Roadmap Kemitraan 2022-2024

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Sudah 24 Jam, Jejak Emmeril Khan di Sungai Aare, Swiss Belum Terdeteksi
  • China dan Rusia Bersatu Gagalkan Upaya AS Sanksi Korea Utara
  • GPDRR Bali: Hanya 95 Negara yang Memiliki Sistem Peringatan Dini Multi-Bahaya
  • UNICEF: Negara-negara Terkaya di Dunia Merusak Kesehatan Anak di Seluruh Dunia
  • ‘Jangan Bekerja untuk Perusak Iklim’
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKoreanNorwegianRussian