ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia mulai mewaspadai penyebaran virus Pneumonia (radang paru-paru) yang saat ini tengah mewabah di China.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebutkan, saat ini jumlah pasien yang mengidap penyakit pneumonia di Wuhan, China meningkat dari 27 orang menjadi 59 orang.
“Hasil pengkajian menunjukkan bahwa penyakit ini bukan disebabkan virus influenza dan bukan penyakit pernapasan biasa. Semua pasien di Wuhan telah mendapatkan pelayanan kesehatan. Kita sudah dapat info mereka juga sudah diisolasi dan dilakukan penelusuran atau investigasi untuk mengetahui penyebabnya,” kata Terawan, dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu (11/01/2020).
Sejauh ini, World Health Organization (WHO) belum melakukan pembatasan perjalanan ke Chija. Namun demikian, Menkes terawan meminta kepada seluruh masyarakat harus membiasakan berperilaku hidup sehat, seperti cuci tangan sebelum makan, pakai masker agar tidak menular ke orang lain, makan makanan bergizi seimbang, makan buah dan sayur yang cukup, melakukan aktivitas fisik minimal setengah jam setiap hari, dan segera berobat jika sakit.
Bagi masyarakat Indonesia yang baru saja berpergian dari wilayah China, diimbau agar; (1) menghindari berkunjung ke pasar ikan atau tempat penjualan hewan hidup, (2) jika dalam perjalanan merasa berinteraksi dengan orang dengan gejala demam, batuk, dan susah bernafas atau jatuh sakit dengan gejala yang sama, agar segera berobat menuju fasilitas kesehatan terdekat, (3) jika saat di Indonesia menunjukkan gejala demam, batuk, dan sukar bernafas agar segera berobat.
“Jika ada tanda-tanda seperti itu, agar segera ke Puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Pencegahan yang dapat dilakukan dengan hygiene diri termasuk cuci tangan. Itu yang saya minta terus digalakkan di lingkungan masyarakat,” imbuh Menkes Terawan.
Hingga saat ini, kata Terawan, belum ada laporan penularan pneumonia ke Indonesia. Selain itu juga pneumonia di China belum ditemukan apakah berkaitan dengan SARS atau tidak.
“Memang ini gejalanya Pneumonia, tapi belum mampu mendeteksi ini arahnya ke SARS, MERS CoV, dan WHO tidak mengeluarkan travel warning untuk membatasi perjalanan ke sana. Imbauan saya untuk masyarakat tetaplah hidup sehat, makan cukup, istirahat cukup, itu paling penting menghdapi situasi seperti ini,” lanjutnya.
Terawan menambahkan kepada masyarakat Indonesia tidak perlu panik, Kemenkes sudah melakukan upaya preventif dan deteksi terutama dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Dari semua pintu masuk ke Indonesia di bandara atau pelabuhan sudah di aktifkan termoscanner untuk mendeteksi siapa saja yang masuk ke Indonesia terutama dari negara lain.
“Itu upaya preventif kita untuk mendeteksi adanya kasus pneumoni maupun kasus yang lain, SARS yang mungkin bisa masuk ke Indonesia bisa terdeteksi dengan cepat sehingga kita bisa melakukan tindakan yang benar,” tandas Terawan. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post