ASIATODAY.ID, JAKARTA – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia kian menegaskan eksistensinya di pentas global.
Kali ini, PT Industri Kereta Api Indonesia (INKA) dipercaya mengerjakan proyek Kereta Api Kinsasha di Kongo, yang terdiri atas dua fase dengan nilai investasi USD11 miliar atau setara Rp162,1 triliun.
Proyek tersebut ditargetkan rampung selama 10 tahun ke depan.
Senior manager PKBL, CSR & Stakeholder Relationship PT INKA Bambang Ramadhiarto mengungkapkan, untuk proses produksi gerbong kereta, semuanya akan dikerjakan dengan tetap mengikuti protokol Covid-19.
“Pengiriman selama pandemi sama dengan proyek Bangladesh. Kereta kami desinfektan lalu dikirim. Jika ada karyawan INKA yang diberangkatkan, akan dilakukan tes PCR sebelum berangkat termasuk saat pulang,” kata Bambang, Jumat (16/10/2020).
Menurut Bambang proyek ini akan dikerjakan secara bertahap. Pada fase pertama, proyek akan diselesaikan 4 tahun yang dimulai pada 2021. Lingkup kerja pada fase ini meliputi proyek kereta api Kinsasha Urban Loop Line yakni transportasi di daerah perkotaan kemudian dilanjutkan jalur Kinsasha menuju Matadi Port dan Banana Port.
Panjang jalur kereta untuk fase pertama ini sekitar 580 kilometer dengan target Kinsasha Urban Loop Line dan jalur kereta menuju Matadi Port dan Banana Port.
Setelah Fase I akan dilanjutkan ke fase berikutnya hingga total jalurnya 4.100 kilometer terbangun mencakup wilayah utara dan selatan DRC. Fase dua akan dimulai 6 bulan setelah fase satu dimulai.
Sebelumnya, INKA telah menindaklanjuti kesepakatan bersama berupa Master Framework Join Development Agreement (MFJDA) dengan Democratic Republic of the Congo (DRC) beberapa waktu lalu.
INKA melibatkan empat BUMN lainnya, yakni PT Barata Indonesia (Persero), PT LEN (Persero), PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), serta PT Dirgantara Indonesia (Persero).
INKA akan menjadi project developer untuk perkeretaapian dan intermoda di DRC.
INKA nantinya akan memasok lokomotif, gerbong barang, KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik), dan KRL (Kereta Rel Listrik). Kemudian perseroan akan mengajak sejumlah BUMN karya di Indonesia untuk mengerjakan infrastruktur perkeretaapian di sana. (ATN)
Discussion about this post