• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Inovasi Hunian Hijau, Apartemen di Australia Menjelma Menjadi Pepohonan dan Dedaunan

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
September 20, 2020
in Sains & Lingkungan
2 min read
0
Inovasi Hunian Hijau, Apartemen di Australia Menjelma Menjadi Pepohonan dan Dedaunan

Urban Forest, gedung apartemen setinggi 30 lantai di Brisbane, Australia. Ist

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS

ASIATODAY.ID, BRISBANE – Sebuah hunian berkonsep hijau siap hadir di Kota Brisbane, Australia.

Hunian ini bernama Urban Forest, merupakan gedung apartemen setinggi 30 lantai di Brisbane, Australia. Apartemen tersebut dibalut puluhan ribu pohon dan tanaman.

Inovasi Hunian Hijau, Apartemen di Australia Menjelma Menjadi Pepohonan dan Dedaunan 1
Urban Forest, Australia. Ist

Dirancang oleh Koichi Takada Architects, apartemen ini memiliki 1.000 pohon dan 20 ribu jenis tanaman, serta lebih dari 250 spesies asli Queensland.

RelatedPosts

KONSERVASI PESISIR: Indonesia Tanam 2,9 Juta Batang Mangrove

Dunia Menghadapi Bencana Kenaikan Suhu Terpanas Abad ini

Para Ilmuwan Temukan Planet Seperti Bumi di Galaksi

Indonesia Raih 8 Medali di Olimpiade Sains Internasional

Tercemar Limbah, Saluran Air di Singapura Berubah Warna dan Banyak Ikan Mati

Apartemen yang dibangun oleh pengembang Aria Property Group tersebut mencakup 392 rumah. Rencananya, Urban Forest akan dijadikan sebagai hunian paling hijau di dunia.

“Urban Forest mungkin adalah yang paling hijau yang dapat kami rancang dengan alat dan peraturan ‘penghijauan’,” kata pendiri studio Koichi Takada dikutip Dezeen, Minggu (20/9/2020).

Studio arsitek berharap agar apartemen tersebut menjadi proyek gaya hidup yang lebih berkelanjutan, terutama di masa saat ini dan setelah pandemi Covid-19.

“Pasca Covid-19, saya pikir ini adalah kesempatan besar untuk berhenti sejenak dan memikirkan kembali dan mengubah paradigma dari industri ke alam,” jelas Takada.

Takada mengungkapkan, beton, baja dan kaca merupakan barang industri padat. Mereka adalah materialitas mati. Untuk itu, diperlukan lebih banyak materialitas hidup untuk membuat arsitektur hidup.

“Satu hal yang dapat diambil dari krisis pandemi Covid-19 adalah kesadaran bahwa kita semua adalah makhluk hidup. Kita ada di sini untuk hidup, bukan menentang kematian dengan cara tertentu,” ungkapnya.

Struktur utama apartemen terbuat dari beton hijau, yakni beton rendah karbon yang diklaim mampu menurunkan emisi 40 persen daripada beton tradisional.

Setiap unit apartemen akan dibuat sebagai modul untuk mengurangi pemborosan dan mempersingkat waktu konstruksi. Elemen batu bata akan didaur ulang dan diambil dari lokal.

Sementara itu, semua kayu yang digunakan akan bersertifikat Forest Stewardship Council (FSC). Apartemen ini menargetkan peroleh sertifikasi dari LEED Platinum.

Di dasar menara akan dibangun kolom-kolom yang digunakan untuk tanaman. Sehingga seolah-olah bangunan apartemen ditopang oleh pohon.

Tiang-tiang pada apartemen melambangkan tradisi arsitektur lokal Queensland, sebuah rumah yang dibangun di atas panggung dan dikelilingi oleh beranda yang teduh.

Gaya bangunan ini dikembangkan agar sesuai dengan iklim suhu tinggi dan hujan lebat, dimana disediakan ruang untu meneduh sekaligus meminimalkan risiko banjir.

Urban Forest akan berisi pusat wisata di mana pengunjung dapat belajar tentang tumbuhan dan belajar tentang keanekaragaman hayati dan desain bangunan.

Dalam rendernya, apartemen memiliki balkon bergaya beranda dan akses ke taman atap lengkap dengan kolam renang komunal. Rencananya konstruksi akan dimulai pada 2021 dan selesai pada 2024. (ATN)

Tags: Aria Property GroupAsia PropertyGreen BuildingGreen PropertyUrban Forest
Previous Post

Ekosistem Terancam, 53 Juta Metrik Ton Sampah Plastik Cemari Lautan di 2030

Next Post

Pakistan Targetkan Seluruh Masjid Gunakan Energi Hijau

Related Posts

ASIA Kini Jadi Pusat Gravitasi Ekonomi Dunia
Business

Siklus Baru, Investasi Properti di Asia Pasifik Diproyeksi Tumbuh 20 Persen pada 2021

December 29, 2020
BTN Kolaborasi Lembaga Keuangan Prancis Bangun Perumahan Hijau
Sains & Lingkungan

BTN Kolaborasi Lembaga Keuangan Prancis Bangun Perumahan Hijau

December 21, 2020
JLL Ungkap Tren Properti di Asia Pasifik 2020
Business

Investasi Properti di Asia Pasifik Diproyeksi Tumbuh 20 Persen Tahun Depan

December 19, 2020
Ekonomi Melambat, Developer Properti China Gulung Tikar
Business

Investasi Properti di China 2020 Tumbuh Signifikan

December 18, 2020
Cove Target Jadi Co-living Nomor 1 di Pasar Asia Tenggara
Korporasi

Cove Target Jadi Co-living Nomor 1 di Pasar Asia Tenggara

December 16, 2020
Sinar Mas Land Raih Dua Penghargaan di Asia Property Awards 2020
Korporasi

Sinar Mas Land Raih Dua Penghargaan di Asia Property Awards 2020

December 7, 2020
Next Post
Pakistan Targetkan Seluruh Masjid Gunakan Energi Hijau

Pakistan Targetkan Seluruh Masjid Gunakan Energi Hijau

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Tambang Emas di China Meledak, 12 Pekerja yang Terjebak Sepekan Masih Hidup
  • Qatar Airways Raih Status ‘Diamond Standard’ Tertinggi di Keselamatan Kesehatan APEX Global
  • 53 Smelter Mineral di Indonesia Ditargetkan Beroperasi 2024
  • Telkomsel dan Huawei Perluas Jaringan 4G LTE di Kawasan Rural Indonesia
  • Gempa Sulbar: Korban Jiwa Bertambah Jadi 81 Orang
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.