ASIATODAY.ID, GUWAHATI – Situasi mencekam dan instabilitas negeri yang terus meningkat, membuat sejumlah warga di Myanmar mencari perlindungan ke negara tetangga.
Pejabat India mengatakan pada Sabtu (6/3), puluhan warga Myanmar mengungsi ke India. Mereka telah berkumpul di perbatasan dengan India menunggu untuk bergabung dengan sekitar 50 orang yang telah melintasi perbatasan untuk melarikan diri dari kekacauan kudeta.
“Sedikitnya 85 warga sipil dari Myanmar telah menunggu di perbatasan internasional untuk memasuki India,” kata pejabat itu tanpa menyebut nama.
Sementara itu, otoritas Myanmar telah meminta India untuk mengirim kembali delapan polisi yang melarikan diri pada minggu ini.
“Sebanyak 48 warga Myanmar, termasuk delapan polisi, telah memasuki negara bagian Mizoram di timur laut India,” kata seorang perwira senior di pasukan paramiliter Assam Rifles kepada AFP.
Demonstrasi anti-kudeta telah menyebar di seluruh negeri Myanmar sejak kudeta 1 Februari menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi. Pasukan keamanan telah meningkatkan tindakan keras brutal terhadap pengunjuk rasa, menewaskan lebih dari 50 orang.
Laporan media India menyatakan warga Myanmar yang telah melintasi perbatasan termasuk polisi dan pejabat lokal yang menolak untuk mengikuti perintah militer.
Myanmar telah mengirim surat, dilihat oleh AFP, meminta delapan polisi itu segera dikirim kembali. Surat itu dikirim ke pejabat di distrik Champhai Mizoram, tempat beberapa pengungsi tinggal.
“Untuk menjaga hubungan persahabatan antara kedua negara tetangga, Anda dengan hormat diminta untuk menahan delapan personel polisi Myanmar yang telah tiba di wilayah India dan diserahkan ke Myanmar,” kata surat itu.
Pejabat pemerintah India mengatakan surat itu sedang dipelajari bersama dengan kasus mereka yang telah melintasi perbatasan. (ATN)
Discussion about this post