ASIATODAY.ID, JAKARTA – International Finance Corporation (IFC), anggota World Bank Group mendukung penuh PT Surya Semesta Internusa Tbk, (SSIA) dalam membangun Subang Smartpolitan.
Untuk mempercepat investasi itu, SSIA pun menerima pinjaman tahap kedua sebesar USD35 juta dari IFC).
Pinjaman ini dilindung nilai dengan skema cross currency interest rate swap. Oleh karena itu SSIA ini menerima Rp499,45 miliar dengan tingkat bunga tetap 8,96 persen.
VP Head of Investor Relations Surya Semesta Internusa, Erlin Budiman mengatakan, hingga saat ini SSIA masih memiliki sisa USD15 juta paket pinjaman dari total fasilitas kredit sebesar USD100 juta yang ditandatangani pada Mei 2018.
“Fasilitas pinjaman ini didedikasikan untuk mendukung pembangunan hijau berkelanjutan pada proyek Subang Smartpolitan,” kata Erlin melalui siaran pers, Senin (5/7/2021).
Adapun rincian pinjaman IFC tahap kedua ini antara lain suku bunga penerimaan nasional yaitu Libor 6 bulan + 2,75 persen, suku bunga pembayaran nasional adalah 8,96 persen (tetap), nilai tukar rupiah pada level Rp14.270. Kemudian, tanggal efektif pinjaman 7 Juni 2021, sementara tanggal jatuh temponya 15 Juni 2028 atau diperpanjang dari 15 Juni 2026, sedangkan penyelesaian bunga yakni setiap enam bulan pada setiap tanggal 15 Juni dan 15 Desember.
Sebelumnya SSIA telah menarik pinjaman tahap pertama IFC senilai USD50 juta atau Rp702,5 miliar dengan bunga tetap 10,06 persen pada pertengahan September 2019. Pinjaman tahap pertama ini akan jatuh tempo pada 15 Juni 2026.
Erlin optimis investasi pertama oleh IFC di SSIA akan menciptakan pasar yang membuka peluang lebih besar untuk masa depan proyek baru Subang City of Industry.
Selain menyediakan modal jangka panjang, kerjasama SSIA dengan IFC akan membantu untuk mempercepat pengembangan Subang Smartpolitan.
“Proyek unggulan perseroan ini menghadirkan standar hijau berkelanjutan baru untuk sektor ini melalui penggunaan teknologi terbaru, dan memacu pengembang kawasan industri lainnya untuk mengikuti jalan yang sama,” jelasnya.
Sementara itu, SSIA mencatatkan prapenjualan lahan seluas 7,5 ha pada Mei 2021 kepada perusahaan teknologi lokal dengan ASP USD123 per square meter (psm), dengan total nilai Rp129,2 miliar.
SSIA menetapkan target marketing sales seluas 20 hektar pada 2021 dari Suryacipta City of Industry Karawang. Selain itu, perseroan menargetkan dapat membukukan komitmen penjualan seluas 40 hektar tahun ini dari pengembangan baru, Subang Smartpolitan.
Prospek pendapatan SSIA sepanjang 2021 diperkirakan akan meningkat sekitar 15 persen. Target tersebut dapat direvisi dengan mempertimbangkan dampak Covid-19 hingga akhir 2021. (ATN)
Discussion about this post