ASIATODAY.ID, AMSTERDAM – Tiga raksasa industri transportasi global yakni Volvo, Daimler Truck, dan Traton Group sepakat berkolaborasi dalam pengembangan jaringan pengisian daya baterai (charging station) untuk truk jarak jauh bertenaga listrik di Eropa.
Dalam pengumuman bersama awal pekan ini, ketiga perusahaan telah menandatangani perjanjian tidak mengikat terkait pemasangan dan pengoperasian jaringan. Tujuannya untuk mendirikan usaha patungan (joint venture/JV) dimana ketiga perusahaan akan memiliki porsi saham yang sama.
Adapun operasi dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2022. Ketiga perusahaan akan menginvestasikan 500 juta euro (sekitar USD593 juta) atau setara Rp 8,5 triliun dalam usaha patungan, yang akan berbasis di kota Amsterdam, Belanda.
Diharapkan dalam 5 tahun JV ini didirikan, setidaknya 1.700 titik pengisian energi hijau telah dipasang dan berfungsi. Teknologi itu, akan ditempatkan dekat dengan jalan raya serta di titik logistik dan tujuan.
“Jumlah titik pengisian akan ditingkatkan secara signifikan seiring waktu dengan mencari mitra tambahan serta pendanaan publik,” demikian pernyataan bersama tiga perusahaan, dikutip Sabtu (10/7/2021).
Pada April, Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) mengatakan bahwa, secara global, jumlah mobil listrik, bus, van, dan truk besar di jalan diperkirakan akan mencapai 145 juta pada tahun 2030.
Menurut organisasi yang berbasis di Paris, jika pemerintah meningkatkan upaya memenuhi energi bersih, armada kendaraan listrik global masih dapat meningkat mencapai 230 juta pada akhir dekade ini. Kedua proyeksi ini mengecualikan kendaraan listrik roda dua dan tiga.
Mengingat jumlah kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di jalan meningkat, maka jaringan pengisian daya yang luas perlu diluncurkan untuk semua jenis kendaraan. (ATN)
Discussion about this post