ASIATODAY.ID, JAKARTA – International Finance Corporation (IFC) siap mengucurkan investasi sebesar USD100 juta untuk membangun infrastruktur digital di Indonesia, Brasil, dan Malaysia. Nantinya, investasi dalam bentuk aset infrastruktur digital itu akan dikelola oleh afiliasi DigitalBridge Group, Inc (DigitalBridge).
Dana tersebut akan digunakan untuk perluasan menara dan pusat data, sehingga memungkinkan pelaku bisnis dan rumah tangga untuk mengakses layanan digital yang berkualitas, seperti komunikasi seluler, layanan kesehatan online, pembayaran elektronik, dan layanan pengiriman makanan online.
Investasi IFC dalam aset infrastruktur digital yang dikelola oleh DigitalBridge di Asia Tenggara dan Amerika Latin ini merupakan contoh terbaru dari fokus berkelanjutan IFC dalam menutup kesenjangan digital dengan meningkatkan infrastruktur dan layanan digital, meningkatkan konektivitas di pedesaan, dan mempercepat peluncuran teknologi komunikasi digital 4G dan 5G secara global.
Investasi IFC mencakup USD75 juta di tiga perusahaan infrastruktur digital.
Pertama, Scala, operator pusat data Brasil yang berencana untuk ekspansi ke Cile dan Meksiko, dan merupakan pusat data pertama di Amerika Latin yang sepenuhnya menggunakan energi terbarukan.
Kedua, EdgePoint, platform investasi menara yang beroperasi di Indonesia dan Malaysia; dan ketga, Highline, penyedia independen infrastruktur komunikasi nirkabel dan operator menara di Brasil.
Kemudian tambahan USD25 juta yang akan diinvestasikan pada tahap selanjutnya dalam aset infrastruktur digital lainnya di pasar negara berkembang yang dikelola oleh DigitalBridge.
“Investasi ini dilakukan pada saat peningkatan infrastruktur digital menjadi elemen penting untuk pemulihan pasar negara berkembang dari dampak pandemi Covid-19, yang telah memperburuk tantangan konektivitas digital,” kata Global Head of Equity for Infrastructure, IFC Lance Crist, dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (11/11/2021),.
“Infrastruktur digital menopang setiap aspek masyarakat dan ekonomi, dari smart cities dan e-government, hingga layanan kesehatan dan pendidikan, dari e-commerce, layanan keuangan, dan manufaktur hingga penelitian dan pengembangan (research and development), dan banyak lainnya. Memperkuat kapasitas dan jangkauan digital negara-negara berkembang akan memungkinkan kemajuan signifikan menuju pencapaian pertumbuhan yang inklusif, ekonomi yang stabil, dan peningkatan kualitas hidup bagi semua orang, termasuk kelompok paling rentan,” jelasnya.
Selama satu dekade terakhir, IFC telah menginvestasikan dan memobilisasi USD5,9 miliar dalam infrastruktur digital, dan lebih dari USD1 miliar untuk bulan Juli 2020 hingga Juni 2021 saja.
Selain untuk meningkatkan infrastruktur digital, IFC juga akan mendampingi DigitalBridge, EdgePoint, Highline, dan Scala untuk memenuhi praktik lingkungan dan sosial mereka sesiao dengan standar kinerja IFC.
Keahlian IFC dalam infrastruktur digital akan sangat penting dalam membangun kapasitas dan menerapkan kebijakan dan prosedur untuk pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang perusahaan. (ATN)
Discussion about this post