ASIATODAY.ID, JAKARTA – Circulate Capital melalui Circulate Capital Ocean Fund (CCOF) memulai program perdananya dalam mendukung kegiatan daur ulang plastik di Indonesia dan India, dengan menggelontorkan investasi sebesar USD6 juta kepada dua perusahaan mitranya.
Investasi di Indonesia diberikan kepada PT Tridi Oasis Group (Tridi Oasis), yang memiliki spesialisasi dalam mendaur ulang botol polietilena tereftalat (PET) menjadi serpihan PET daur ulang (rPET), yang digunakan untuk memproduksi kemasan daur ulang dan tekstil.
CEO Circulate Capital Rob Kaplan mengatakan ketahanan infrastruktur penting seperti sampah dan daur ulang harus berjalan seiring dengan perlindungan terhadap kesehatan dan mata pencarian masyarakat.
“Dengan berinvestasi di usaha kecil dan menengah (UKM) yang mengurangi polusi plastik dan memajukan ekonomi sirkular, kita dapat membangun bisnis berkelanjutan yang dapat bertahan melalui saat-saat krisis,” ujarnya melalui keterangan tertulisnya yang diterima Rabu (29/4/2020).
Circulate Capital merupakan perusahaan manajemen investasi yang berbasis di Singapura yang berfokus untuk mendorong geliat ekonomi sirkular. Dengan CCOF, mereka mengucurkan dana investasi yang didedikasikan untuk krisis sampah plastik laut di Asia Selatan dan Tenggara.
Total dana yang dihimpun Circulate Capital mencapai USD106 juta didapat atas dukungan PepsiCo, Procter & Gamble, Dow, Danone, Chanel, Unilever,The Coca-Cola Company,dan Chevron Phillips Chemical.
Masing-masing investor tersebut tidak hanya memberikan modal, tetapi mereka juga memberikan kontribusi dalam hal keahlian teknis dan pengadaan untuk membantu skala portofolio dan mendorong dampak yang maksimal.
Investasi yang dilakukan melalui CCOF akan membantu dalam membangun pasar dan rantai plastik sirkular, yang dapat mencegah polusi plastik dan mendukung masyarakat setempat.
Selain itu, Circulate Capital pun mendukung perusahaan-perusahaan tersebut agar dapat mengelola konsekuensi yang mereka alami, sebagai dampak dari situasi krisis yang tengah terjadi saat ini, seraya menyediakan akses terhadap kredit jangka pendek bila memungkinkan.
Pinjaman yang diberikan kepada Tridi Oasis dijamin 50 persen oleh U.S. International Development Finance Corporation, bekerja sama dengan Agency U.S. untuk Pembangunan Internasional guna mendorong investasi di rantai daur ulang.
Hal ini dilakukan untuk memerangi pencemaran sampah plastik laut, sekaligus meminimalisir resiko dari investasi tersebut dan mendemonstrasikan sebuah upaya pembiayaan campuran.
Berdasarkan data yang dihimpun Circulate Capital, Indonesia adalah penyumbang sampah plastik laut terbesar kedua – yang menghasilkan 4,8 juta ton sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik setiap tahunnya. Setidaknya, sekitar 620.000 ton yang mengalir ke saluran air dan laut.
“Tridi Oasis membantu menyelesaikan masalah polusi plastik laut dengan mengubah sampah plastik menjadi peluang untuk memajukan ekonomi sirkular, memperbaiki lingkungan dan mendukung masyarakat setempat,” kata Rob.
Sementara itu, CEO Tridi Oasis Dian Kurniawati mengatakan pihaknya optimistis dapat berkontribusi besar dengan menyediakan pekerjaan lokal dan mencegah polusi, dengan mengubah sampah plastik di jalan dan pantai menjadi berbagai produk yang berharga.
“Kami senang dapat bekerja sama dengan Circulate Capital untuk meningkatkan kapasitas kami dalam mendaur ulang sampah plastik lokal, menumbuhkan basis pelanggan kami dan bermitra dengan berbagai perusahaan manufaktur internasional maupun lokal (termasuk para investor Circulate Capital),” terangnya.
“Selain itu tentunya agar dapat menambah variasi dari produk kami untuk meningkatkan dampak positif yang kami sampaikan, serta mencegah lebih banyak plastik agar tidak berakhir di tempat yang bukan semestinya,” tandasnya. (AT Network)
Discussion about this post