ASIATODAY.ID, JAKARTA – Sebuah inisiatif untuk melestarikan Satwa liar datang dari Jepang.
Masyarakat Jepang melalui kerjasama sister park antara Taman Safari Indonesia dengan Gunma Safari Park Jepang yang diwakili oleh Vice President Gunma Safari Park Jepang Mr. Goto Araya memberikan donasi dana konservasi satwa liar sebesar 1 juta yen kepada Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem ( KSDAE ), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Donasi diterima langsung oleh Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati drh. Indra Exploitasia, M.Si pada Sabtu, 9 November 2019 di Istana Panda Taman Safari Indonesia. Nantinya donasi tersebut akan dikelola untuk program pelestarian satwa liar yang ada di Indonesia. Dana tersebut diterima oleh Frans Manansang selaku Direktur Taman Safari Indonesia.
“Pemberian dana konservasi ini merupakan hasil kerja sama sister park antara Taman Safari Indonesia dengan Gunma Park Jepang sejak tahun 2000, yang diprakarsai oleh Duta Besar RI di Tokyo,” kata Frans Manansang, melalui keterangan tertulisnya yang diterima Rabu (13/11/2019).
Menurut Frans, kerjasama tersebut dapat memperkenalkan budaya dan keanekaragaman hayati Indonesia kepada masyarakat Jepang, sekaligus mempromosikan wisata budaya dan seni Indonesia.
Seperti pada tahun tahun sebelumnya, kegiatan penyerahan donasi konservasi ini diisi dengan program penghijauan melalui penanaman pohon di area Istana Panda Indonesia. Adapun pohon yang ditanam antara lain, sirsak, damar, jambu air, dan beberapa jenis tanaman keras lainnya.
Kegiatan serupa telah dilakukan sebelumnya di berbagai Taman Nasional seperti Taman Nasional Way Kambas-Lampung, Taman Nasional Gunung Pangrango, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Gunung Pancar Bogor, Taman Nasional Bali Barat, Kawasan Tanjung Benoa-Bali, Nusa Penida-Kabupaten Klungkung, Kawasan Konservasi Masigit Kareumbi-Bandung dan di Lahan Perhutani, TSI-2 Jawa Timur.
Tahun lalu, Gunma safari Jepang menyerahkan donasi melalui Taman Safari Indoneisa untuk membangun Dome Burung di lokasi Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Desa Bunder, Kec. Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.
Dome Burung tersebut diharapkan dapat sebagai tempat dan sarana pengelolaan spesies burung–burung di Indonesia untuk menunjang program pendidikan melalui pengenalan keanekarangaman hayati Indonesia dan sebagai sarana penunjuang program penelitian para mahasiswa dan para peneliti di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.(AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post