ASIATODAY.ID, JAKARTA – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden menunjuk William Burns, mantan pejabat Departemen Luar Negeri sebagai Direktur Central Intelligence Agency (CIA).
Selain karena jam terbangnya di luar negeri, Biden menunjuk Burns karena pengalamannya sebagai duta besar AS untuk Rusia.
“Burns adalah seorang diplomat teladan dengan pengalaman puluhan tahun di panggung internasional menjaga rakyat dan negara kami sehingga terjamin aman,” kata Biden seperti dikutip dari buildbackbetter.gov, Selasa (`12/1/2021).
Biden dan wakilnya Kamala Harris, menggambarkan Burns sebagai calon yang sempurna untuk menjadi kepala badan mata-mata yang tidak mencampuri urusan politik.
Setelah Biden dilantik pada 20 Januari mendatang, Burns akan menjadi diplomat karir pertama yang menduduki jabatan itu.
Menurut Biden, Burns adalah sosok yang akan dapat menangani serangan dunia maya yang diklaim berasal dari Moskow.
Dia juga diharapkan mampu menghadapi “serangan” dunia siber China ataupun jenis ancaman lain yang ditimbulkan oleh teroris dan aktor non-negara.
Biden kemudian memuji Burns sebagai orang yang mampu memimpin badan intelijen meski tidak terpengaruh oleh argumen politik.
Sedangkan, Partai Demokrat menyatakan keyakinannya bahwa dengan Burns sebagai kepala CIA, rakyat Amerika Serikat akan tidur nyenyak.
“Dia sependapat dengan saya bahwa intelijen harus apolitis dan profesional serta berdedikasi dalam melayani bangsa kita. Dia pantas mendapatkan rasa terima kasih dan rasa hormat kita,” kata Biden.
Burns telah bertugas di Departemen Luar Negeri sejak 1982. Dia mendapatkan jabatan tinggi pertamanya pada tahun 1996 sebagai Sekretaris Eksekutif Departemen Luar Negeri.
Dia juga pernah menjadi duta besar untuk dua negara masin-masing di Lebanon dan Rusia serta menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri untuk Urusan Politik pada akhir pemerintahan George W Bush dan masa jabatan pertama Barack Obama.
Pencalonannya tampaknya tidak akan menghadapi hambatan karena setelah 20 Januari, Demokrat akan mengendalikan kedua kamar Kongres dengan bantuan Wakil Presiden Kamala Harris yang memberi kekuatan pengaruh di Senat. (ATN)
Discussion about this post