ASIATODAY.ID, TEHERAN – Duka mendalam tengah dirasakan oleh jutaan umat islam di Iran dan Irak.
Dengan bersimbah air mata, mereka mengiringi kepergian almarhum Jenderal Qassem Soleimani, komandan militer paling kuat dan disegani di Iran gugur akibat serangan militer Amerika Serikat di Irak, Jumat (03/01/2020) lalu.

Prosesi pemakaman sang jenderal dipimpin langsung oleh Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Presiden Iran Hassan Rouhani turut hadir beserta Ketua Parlemen Iran Ali Larijani.
Televisi pemerintah Iran melaporkan bahwa jutaan orang menyaksikan proses pemakaman sang jenderal, yang merupakan kepala pasukan pengawal Korps Revolusi Iran (IRGC) di luar negeri.
Khamenei tak kuasa menahan kesedihan saat pemakaman itu. Ia terlihat menangis disamping peti mati yang dibungkus bendera Iran berisi serpihan mayat Soleimani dan lima suhada lainnya yang gugur dalam serangan di Bandara Baghdad.

“Kami menyaksikan pemimpin tertinggi sangat bersedih dan ini merupakan sesuatu yang jarang kami saksikan,” kata Dorsa Jabbari dari Al Jazeera yang melaporkan dari Teheran. Dia mengatakan para petinggi Iran terlihat sangat tertekan.
“Orang Iran sangat marah dengan cara Soleimani gugur. Mereka merasa bahwa ini adalah tindakan yang sangat tidak adil yang dilakukan oleh Amerika,” ujarnya melansir Aljazeera.com, Senin (06/01/2020).
Kantor berita semi-resmi Iran ISNA melaporkan bahwa jalan-jalan di ibukota begitu penuh dengan orang yang berkabung sehingga banyak yang tidak dapat keluar dari stasiun metro bawah tanah.
Diantara kerumunan pelayat terdapat putri Soleimani, Zeinab. Dia mengatakan AS dan sekutunya Israel akan menghadapi “hari yang gelap” untuk pembunuhan ayahnya.
“Trump gila, jangan berpikir bahwa semuanya sudah berakhir dengan kematiaan ayah saya sebagai syuhada,” katanya dalam pidato yang disiarkan di televisi pemerintah, merujuk pada presiden AS.
Dia mengatakan keluarga-keluarga tentara AS di Timur Tengah akan menghabiskan hari-hari mereka menunggu kematian,” katanya di depan kerumunan pelayat.
Jenderal Esmail Qaani, komandan baru Pasukan Quds dan penerus Soleimani, juga turut hadir.
“Kami berjanji akan melanjutkan jalan syuhada Soleimani dengan kekuatan yang sama, dan satu-satunya kompensasi bagi kami adalah mengusir Amerika Serikat dari wilayah ini,” ujar Qaani.
Pemakaman itu juga dihadiri oleh pejabat dari beberapa sekutu Iran di wilayah Timur Tengah termasuk Ismail Haniya, pemimpin politik senior kelompok Hamas Palestina.
“Saya menyatakan bahwa komandan syuhada Soleimani adalah syuhada Yerusalem,” kata Haniya. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post