ASIATODAY,ID, JAKARTA – Jutaan rakyat Brasil turun ke jalan untuk merayakan kemenangan Luiz Inacio Lula da Silva yang terpilih sebagai Presiden pada hari Minggu (30/10/2022).
Lula yang merupakan veteran sayap kiri Brasil menang dengan selisih tipis, mengalahkan saingan sayap kanannya dalam jajak pendapat yang membagi negara itu menjadi dua.
Mantan presiden, yang memenangi masa jabatan ketiga tersebut, bersaing ketat dengan petahana Jair Bolsonaro sepanjang penghitungan suara, namun ia muncul sebagai pemenang dengan perolehan 50,83 persen suara berbanding 49,17 persen untuk saingannya.
Presiden terpilih Lula langsung menyerukan perdamaian dan persatuan.
“Negara ini membutuhkan perdamaian dan persatuan. Rakyat Brasil tidak ingin berperang lagi. Tidak ada kepentingan siapa pun untuk hidup di negara yang terpecah dalam keadaan perang permanen,” kata Lula, disambut sorak-sorai ribuan pendukungnya di Sao Paulo.
Semua mata sekarang akan tertuju pada bagaimana Bolsonaro dan para pendukungnya bereaksi terhadap hasil tersebut. Bolsonaro, 67, diketahui bungkam beberapa jam setelah hasil diumumkan.
“Saya berharap presiden bertemu dengan para jenderal,” kata seorang pendukung Bolsonaro di ibu kota Brasilia kepada AFP, yang tampaknya menyinggung kemungkinan perebutan kekuasaan.
“Kami berharap segalanya akan berubah setiap saat,” tambah dokter gigi berusia 57 tahun itu, yang tidak mau menyebutkan namanya, mengutip pengadilan Brasil yang dianggap bermusuhan.
“Rakyat Brasil tidak akan menerima pemilu palsu dan menyerahkan negara kita kepada pencuri,” kata guru berusia 50 tahun, Ruth da Silva Barbosa.
Dalam perlombaan terdekat sejak Brasil kembali ke demokrasi setelah kediktatoran 1964-1985, pejabat pemilihan mengumumkan pemilihan Lula, yang memperoleh 50,9 persen suara berbanding 49,1 persen untuk Bolsonaro dengan lebih dari 99,9 persen TPS melaporkan.
Bolsonaro, konservatif garis keras yang tajam yang dijuluki “Trump Tropis,” sementara itu menjadi presiden petahana pertama yang tidak memenangkan pemilihan kembali di era pasca kediktatoran. (ATN)
Discussion about this post