ASIATODAY.ID, JAKARTA – Kementerian Kesehatan Kamboja menyatakan negeri itu telah bebas dari coronavirus (Covid-19).
Pasien terakhir virus corona di Kamboja telah pulih dan meninggalkan rumah sakit, pada Sabtu (16/5/2020).
Tidak ada pelonggaran pembatasan terkait dengan virus – termasuk penutupan sekolah dan pemeriksaan masuk dan karantina perbatasan – yang dimasukkan dalam pernyataan Kementerian Kesehatan.
Kamboja telah melaporkan 122 kasus virus yang menyebabkan Covid-19 dan tidak ada kematian akibat penyakit ini sejak muncul di Wuhan, China dan mulai menyebar ke seluruh dunia, menginfeksi lebih dari 4,5 juta dan membunuh sekitar 300.000 sejak Januari.
Seorang wanita berusia 36 tahun dari provinsi barat laut Kamboja, Banteay Meanchey dibebaskan dari Rumah Sakit Persahabatan Khmer Soviet di ibu kota, Phnom Penh, dan disajikan kepada media dalam siaran langsung pada hari Sabtu, menyatakan terima kasih kepada otoritas kesehatan.
Kasus baru terakhir yang dilaporkan di Kamboja adalah pada 12 April.
Sebanyak 14.684 tes telah dilakukan sejak Januari, kata kementerian itu.
Menteri Kesehatan Mam Bunheng mendesak orang untuk tetap waspada dan mengambil tindakan pencegahan seperti tidak berkumpul dalam kelompok besar.
“Kami pikir sebagian besar kasus, umumnya, diimpor, jadi kami harus berhati-hati dengan semua pos pemeriksaan di perbatasan, di bandara, di pelabuhan, di pos pemeriksaan tanah,” kata Mam Bunheng melansir Reuters.
“Orang-orang yang bepergian dari luar negeri harus memiliki sertifikat yang mengonfirmasi bahwa mereka tidak memiliki Covid-19. Hanya dengan itu kami mengizinkan mereka masuk, dan begitu mereka masuk, mereka akan dikarantina selama 14 hari lagi, “katanya.
Kamboja juga berterima kasih atas semua bantuan yang diterima dari negara-negara ASEAN dan China, yang membantu negara itu dalam perang melawan penyakit itu sejak Januari.
Pada hari Jumat, delegasi dari negara-negara ASEAN bertukar pandangan tentang kerja sama pertahanan regional dalam berurusan dengan Covid-19.
Termasuk berbagi pengalaman pasukan pertahanan dalam pencegahan epidemi serta arah kerja sama masa depan untuk respon penyakit, kata kementerian Vietnam dalam siaran pers. (ATN)
Discussion about this post