ASIATODAY.ID, TOKYO – Sebuah kapal perang tipe destroyer milik Jepang bertabrakan dengan sebuah kapal penangkap ikan China di Laut China Timur pada Senin 30 Maret malam waktu setempat. Kementerian Pertahanan Jepang mengonfirmasi tidak ada yang terluka atau hilang dalam insiden tersebut.
Kemenhan Jepang menambahkan, tabrakan tersebut menimbulkan sebuah lubang di Shimakaze, meski kapal tersebut masih bisa bergerak karena kerusakannya tidak terlalu parah.
Melansir Al Jazeera, Selasa (31/3/2020), Menhan Jepang Taro Kono mengatakan bahwa insiden tersebut berlokasi sekitar 650 kilometer dari barat pulau Yakushima.
“Tidak ada personel yang terluka atau hilang, begitu juga di kapal penangkap ikan China. Kami sedang memeriksa detailnya,” tulis Kono di akun media sosial miliknya.
Saat ini, Kemenhan Jepang sedang memeriksa penyebab terjadinya tabrakan dan detail lainnya, termasuk pergerakan kedua kapal. Insiden berlokasi di perairan yang jauh dari area sengketa kedua negara.
Jepang dan China bersengketa mengenai sejumlah pulau yang sama-sama diklaim keduanya. Jepang menyebut sejumlah pulang sengketa tersebut sebagai Senkaku, sedangkan China melabelinya Diaoyu.
Dalam beberapa bulan terakhir, Jepang telah meningkatkan pertahanan militer terhadap pulau sengketa dengan membentuk sebuah unit polisi khusus yang dibekali senjata otomatis.
Unit polisi tersebut, berbasis di pulau Okinawa, siap dikerahkan ke area sengketa jika terjadi peristiwa “pendaratan ilegal oleh grup bersenjata.”
Militer dan Penjaga Pantai Jepang telah meningkatkan posisi mereka di sekitar area sengketa. Namun ini merupakan kali pertama kepolisian Jepang membentuk sebuah unit khusus untuk menjaga area tersebut. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post