ASIATODAY.ID, TOKYO – Tim enjaga pantai Jepang mengatakan pada Jumat 4 September pihaknya masih mencari lebih dari 40 awak kapal yang hilang setelah sebuah kapal yang membawa ternak dari Selandia Baru ke China terbalik akibat dihantam badai di Laut China Timur.
“Sejauh ini baru satu orang anggota ABK dari Gulf Livestock 1, yang berhasil diselamatkan. Tiga kapal, empat pesawat dan dua penyelam ikut serta dalam pencarian,” kata penjaga pantai Jepang, dikutip AFP, Jumat (4/9/2020).
Perusahaan Gulf Navigation yang berbasis di UEA mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Gulf Livestock 1 berbendera Panama adalah kapal mereka.
“Doa kami tertuju kepada mereka yang berada di dalam kapal dan keluarga mereka saat ini,” kata juru bicara Gulf Navigation.
“Kami juga menyampaikan penyesalan yang mendalam atas kehilangan hewan ternak di atas kapal. Kami memantau situasi dengan cermat dan bekerja sama dengan mereka yang terlibat dalam upaya penyelamatan. Kami berdoa agar ada korban selamat lainnya,” jelasnya.
Kapal, dengan muatan hampir 6.000 sapi, mengirim panggilan darurat dari barat pulau Amami Oshima di barat daya Jepang pada Rabu 2 September. Saat itu Topan Maysak menghantam dengan angin kencang dan gelombang laut yang tinggi.
Sareno Edvarodo, seorang kepala perwira berusia 45 tahun dari Filipina, diselamatkan pada Rabu malam.
“Hingga Kamis malam, dia masih satu-satunya orang yang diselamatkan sejauh ini,” kata seorang petugas penjaga pantai.
Sementara bangkai dari beberapa ternak telah ditemukan.
43 awak terdiri dari 39 orang dari Filipina, dua dari Selandia Baru, dan dua dari Australia, kata penjaga pantai. Penjaga pantai mengutip Edvarodo yang mengatakan bahwa mesin kapal mati sebelum dihantam gelombang dan terbalik. (ATN)
Discussion about this post