ASIATODAY.ID, KAPUAS – Kawasan konservasi Orang Utan terbakar. Luasan areal yang terbakar sekitar 80 hektare, di Sei Daha dekat Pusat Penelitian Tuanan dan 60 hektar di Sei Mantangai, di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Namun tim kami di Program Konservasi Mawas bekerja sama dengan masyarakat sekitar dan tim Pusat Penelitian Tuanan mengendalikan, mengisolasi, dan memadamkan kebakaran,” terang CEO Yayasan Borneo Orang Utan Survival Foundation (BOSF) Jamartin Sihite, melalui keterangan tertulis, yang diterima asiatoday.id, Rabu (18/9/2019).
Menurut Jamartin, tim Program Konservasi Mawas, Pusat Rehabilitasi Orangutan di Nyaru Menteng dan di Samboja Lestari kerap berpatroli mengatisipasi titik api. Tim konservasi bersama masyarakat dan pemerintah berupaya memadamkan api.
“Asap tebal ini tidak hanya membahayakan kondisi staf kami di Nyaru Menteng namun juga 355 orang utan yang kami rawat di pusat rehabilitasi itu juga di pulau pra pelepasliaran disekitarnya.” ungkapnya.
Jamartin mengungkap sebanyak 37 orang utan muda terkena infeksi saluran pernapasan (ISPA). Tim telah memberi perawatan medis terhadap Orang Utan yang terinfeksi.
“Masih infeksi ringan. Tim medis sudah memberikan multivitamin dan antibiotik, obat juga diberikan dengan menggunakan nebulizer, terutama bagi orang utan yang terlihat menderita lebih parah,” jelasnya. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post