ASIATODAY.ID, BEIJING – Insiden kecelakaan terjadi di lokasi tambang batu bara di Prefektur Alxa, Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara.
Tambang tersebut tiba-tiba runtuh pada Rabu (22/2) waktu setempat. Dua orang dilaporkan tewas, 6 orang terluka, dan 53 orang lainnya hilang.
Sejumlah pekerja dan kendaraan terkubur dalam longsor besar-besaran yang terjadi sekitar pukul 1 siang di tambang batu bara terbuka di Alxa League.
Delapan orang telah berhasil diselamatkan pada Rabu malam, tetapi dua dari mereka kemudian dipastikan tewas.
“Operasi penyelamatan akan dilanjutkan karena 53 orang lagi masih hilang,” kata pihak berwenang setempat.
Lebih dari 300 pekerja penyelamat telah dikirim ke tempat kejadian dan administrasi keselamatan tambang setempat telah menetapkan operasi tersebut sebagai prioritas utama.
Tambang tersebut dioperasikan oleh Perusahaan Pertambangan Batu Bara Xinjing, yang pada tahun lalu didenda karena berbagai pelanggaran keselamatan mulai dari rute akses yang tidak aman ke permukaan tambang hingga penyimpanan bahan yang mudah menguap yang tidak aman.
Mongolia Dalam adalah salah satu daerah penghasil batu bara utama China dan telah meningkatkan tingkat produksi selama setahun terakhir di bawah dorongan nasional untuk meningkatkan pasokan dan menstabilkan harga dalam upaya memastikan keamanan energi.
Instruksi Xi Jinping
Presiden China Xi Jinping pada Rabu (22/2) memerintahkan upaya maksimal dalam pencarian dan penyelamatan korban hilang dan perawatan korban luka pasca kejadian itu.
Xi, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) sekaligus Ketua Komisi Militer Sentral China, mengeluarkan instruksi tersebut menyusul insiden yang terjadi pada Rabu (22/2), seraya menyerukan beragam upaya untuk memastikan keselamatan hidup dan harta benda masyarakat, serta menjaga stabilitas sosial secara keseluruhan.
Xi menyerukan beragam upaya untuk memastikan penyebab kecelakaan sesegera mungkin dan meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang relevan, sembari menghindari segala celah dalam manajemen.
Semua daerah dan departemen terkait harus memeriksa dan mengatasi semua jenis risiko dan bahaya tersembunyi dengan rasa tanggung jawab, meningkatkan langkah pencegahan dan memastikan implementasi yang ketat untuk mengoordinasikan pembangunan dan keselamatan dengan lebih baik, kata Xi.
Perdana Menteri China Li Keqiang juga mengeluarkan instruksi, yang mewajibkan Komite Keselamatan Kerja Dewan Negara dan Kementerian Manajemen Darurat China untuk mengimbau semua wilayah agar memikul tanggung jawab mereka dan menerapkan langkah-langkah keselamatan di tempat kerja, mengintensifkan upaya guna mengatasi bahaya besar yang tersembunyi, dan secara tegas mencegah terjadinya kecelakaan besar.
Kementerian Manajemen Darurat China telah mengirim sebuah tim kerja ke Mongolia Dalam untuk memandu upaya penyelamatan. Upaya penyelamatan di tempat oleh otoritas lokal saat ini masih berlangsung. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post