• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
  • Arabic
  • Chinese (Simplified)
  • English
  • French
  • German
  • Indonesian
  • Korean
  • Norwegian
  • Russian
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Kehidupan Malam di Thailand Kembali Bergeliat

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
May 20, 2022
in Travel
2 min read
0
Kehidupan Malam di Thailand Kembali Bergeliat 1

Para wisatawan saat menikmati kehidupan malam di Kota Bangkok, Thailand. Dok

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS

ASIATODAY.ID, BANGKOK – Kehidupan malam di Thailand Kembali bergeliat menyusul rencana pemerintah mencabut pembatasan Covid-19.

“Pemerintah akan segera mengizinkan kelab malam, bar, dan karaoke untuk melanjutkan jam reguler mulai Juni,” kata seorang pejabat senior pada Jumat (20/5/2022).

Pembatasan terkait kehidupan malam adalah yang tersisa di negara, dengan kasus infeksi harian yang jumlahnya terus menurun.

RelatedPosts

Desa Wisata di Indonesia ini Tawarkan Arung Jeram, Pesona Hujan Abadi dan Green Canyon

11 Kota di Dunia Paling Layak Huni, 2 Kota ada di Asia Pasifik

Indonesia Bangun Jembatan Gantung Kaca di Kawasan Bromo Tengger Semeru

Jumbo Floating Restaurant Hong Kong Tenggelam di Laut China Selatan

Batik Air Buka Rute Medan Kualanamu – Singapura

Kehidupan malam Thailand adalah daya tarik utama bagi wisatawan, tetapi sebagian besar tempat hiburan telah ditutup atau menghadapi jam malam yang ketat sejak pandemi dimulai dan pembatasan, dengan beberapa bar terpaksa diubah menjadi restoran untuk tetap berbisnis.

Pemerintah Thailand berharap pelonggaran pembatasan terbaru akan membantu menghidupkan kembali sektor pariwisata negara Asia Tenggara yang babak belur.

Sektor pariwisata merupakan mesin pertumbuhan utama yang menyumbang sekitar 12 persen dari ekonomi sebelum pandemi. Thailand menargetkan 5 hingga 15 juta kedatangan tahun ini.

“Tempat hiburan, pub, panti pijat dan lainnya dapat dibuka hingga tengah malam setelah Juni,” kata Taweesin Visanuyothin, juru bicara gugus tugas Covid-19 pemerintah, dalam konferensi pers, dikutip CNA.

“Bisnis ini harus mengambil pendekatan pencegahan universal. Staf harus menerima dosis booster dan melakukan tes antigen setiap tujuh hari,” tambah Taweesin.

Mulai 1 Juni, Thailand juga akan mencabut persyaratan bagi traveler yang tidak divaksinasi untuk dikarantina.

“Mereka harus mengikuti tes pada saat kedatangan atau menunjukkan tes Covid-19 negatif sebelum keberangkatan,” katanya.

Dari Januari hingga pertengahan Mei, Thailand menerima 1,01 juta kedatangan. Ada 427.000 turis sepanjang tahun lalu.

Thailand mulai bulan Mei menghapus persyaratan bagi pendatang yang sudah divaksinasi untuk menjalani tes dan karantina singkat pada saat kedatangan. Hal itu merupakan langkah terbaru untuk menghidupkan kembali industri pariwisatanya yang babak belur.

Pengunjung didorong untuk melakukan self-test antigen selama mereka tinggal, alih-alih skema “Test & Go” saat ini, di mana mereka harus diisolasi di hotel sambil menunggu hasil tes pada saat kedatangan.

Langkah baru ini mengikuti penghapusan persyaratan tes pra-keberangkatan bulan lalu.

“Penyesuaian langkah-langkah ini akan berdampak untuk menarik penerimaan pariwisata,” Taweesin Visanuyothin, juru bicara gugus tugas Covid-19.

Pariwisata adalah pendorong penting ekonomi di Thailand, salah satu tujuan liburan paling populer di Asia, mewakili sekitar 12 persen dari produk domestik bruto sebelum pandemi, ketika jumlah pengunjung mencapai rekor tertinggi.

Meskipun Thailand melihat peningkatan dalam pariwisata, jumlahnya masih turun tajam dari level itu, dengan 210.800 kedatangan pada Maret, naik dari 6.700 pada periode yang sama tahun lalu, tetapi jauh di bawah rata-rata bulanan 3,3 juta pada 2019. (ATN)

Tags: Asean TravelAsia TourismThailand
Previous Post

‘Hubungan Diplomatik Indonesia-Singapura harus Ditinjau Ulang’

Next Post

Kejahatan Skimming ATM, Warga Latvia Bobol Rekening Bank di Indonesia Rp1,2 Miliar

Related Posts

Thailand Laporkan Kasus Pertama Penularan Covid-19 dari Mayat
News

Thailand Cabut Aturan Wajib Masker

June 25, 2022
AVPN di Bali: Buka Peluang Investasi di Industri Pariwisata
Event

AVPN di Bali: Buka Peluang Investasi di Industri Pariwisata

June 22, 2022
Konferensi Global Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) 2022 Siap Digelar di Bali
Event

Konferensi Global Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) 2022 Siap Digelar di Bali

June 18, 2022
Indonesia Kolaborasi UNWTO dan PATA Kembangkan Sektor Pariwisata
Travel

Indonesia Kolaborasi UNWTO dan PATA Kembangkan Sektor Pariwisata

June 18, 2022
Gelombang Wisatawan Global ke Indonesia Naik Tajam
Travel

Gelombang Wisatawan Global ke Indonesia Naik Tajam

June 14, 2022
Menpar: Atraksi Wisata Indonesia Memenuhi Standar Dunia
Event

Catat, 360 Event Siap Digelar di Pulau Dewata Bali Tahun Ini

June 13, 2022
Next Post
Kejahatan Skimming ATM, Warga Latvia Bobol Rekening Bank di Indonesia Rp1,2 Miliar

Kejahatan Skimming ATM, Warga Latvia Bobol Rekening Bank di Indonesia Rp1,2 Miliar

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Konservasi Raja Ampat, Pemerintah Indonesia Diganjar Blue Park Awards
  • Di Forum UNOC, Indonesia Ungkap Komitmen 32,5 Juta Hektar Kawasan Konservasi Perairan
  • EKONOMI INDONESIA: Pendapatan Negara Semester I/2022 Tembus Rp1.317,2 Triliun
  • Energy Expert, Inovasi Alibaba Cloud untuk Menghitung Emisi Karbon
  • Pekerja Mogok Kerja, Penerbangan di Bandara Paris Lumpuh  
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKoreanNorwegianRussian