ASIATODAY.ID, JAKARTA – Para menteri kesehatan dari negara-negara G20 menyoroti kekacauan sistemik penanganan pandemi coronavirus (Covid-19) di seluruh dunia.
Pandangan itu menjadi kongklusi pembicaraan yang tertuang dalam sebuah dokumen yang dikeluarkan di Riyadh setelah konferensi jarak jauh yang diselenggarakan oleh Arab Saudi.
Para menteri mengakui bahwa ada dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan oleh penyebaran virus corona.
“Kami membahas kebutuhan untuk meningkatkan efektivitas sistem kesehatan global dengan cara berbagi pengetahuan dan menutup kesenjangan kemampuan tenaga medis serta kesiapan respons,” kata mereka dalam dokumen tersebut, melansir Bloomberg.
Pejabat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), termasuk direktur jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus, berpartisipasi dalam acara yang diselenggarakan hari Minggu (19/4/2020) tersebut.
Tedros mengatakan pengurangan pembatasan sosial yang diberlakukan untuk mengekang virus harus dilakukan secara bertahap dan bukan menandai akhir dari epidemi.
“Ini baru awal dari fase berikutnya,” katanya.
Pertemuan itu diadakan ketika sejumlah negara dan negara bagian di AS bersiap untuk mulai melonggarkan pembatasan yang bertujuan untuk menahan pandemi Covid-19, yang telah merenggut lebih dari 160.000 jiwa di seluruh dunia.
Trump mengatakan pada 14 April bahwa dia untuk sementara waktu menghentikan pendanaan ke WHO karena PBB dianggap lebih berpihak terhadap China dan tidak mampu berbagi informasi tentang pandemi ketika menyebar.
Sejak itu negara-negara lain, termasuk Jerman dan China, telah menyuarakan dukungan untuk WHO, dan beberapa mengatakan sumber daya keuangan badan tersebut harus ditingkatkan.
Para menteri kesehatan G20 mengatakan pertemuan hari Minggu ini membahas “tindakan yang diperlukan” untuk meningkatkan kesiapan, termasuk pentingnya ‘memanfaatkan solusi digital’. (ATN)
Discussion about this post