ASIATODAY.ID, BARCELONA – Serangkaian pembatasan air mulai berlaku pada Selasa (7/3) di 224 daerah di Catalunya, sebuah wilayah di Spanyol timur laut yang mengalami penurunan cadangan air hingga 27 persen karena kurangnya hujan.
Langkah-langkah tersebut memberlakukan batas penggunaan 230 liter untuk setiap orang per harinya, serta pengurangan 40 persen dalam penggunaan air untuk keperluan pertanian dan pengurangan 15 persen untuk keperluan industri dan wisata.
Langkah-langkah itu akan memengaruhi hampir 6 juta orang.
Menyiram ruang hijau publik dan pribadi dilarang, seperti membersihkan jalan dengan air minum.
“Kami telah menetapkan situasi luar biasa untuk cekungan Ter-Llobregat dan Fluvia-Muga, karena status waspada saja tidak cukup, dan kami juga memanfaatkan kesempatan untuk menyerukan tanggung jawab dan penggunaan air secara bertanggung jawab,” kata Teresa Jorda, Menteri Aksi Iklim, Pangan, dan Agenda Pedesaan Catalunya.
Setelah 30 bulan tanpa curah hujan yang berkepanjangan, Catalunya mengalami periode tanpa hujan terpanjang sejak pencatatan dimulai pada 1905, sementara pemerintah Spanyol mengatakan kini ada 12 daerah yang tengah mengalami situasi kekeringan berkepanjangan.
Untuk saat ini, langkah-langkah tersebut tidak membatasi konsumsi air leding di rumah-rumah tetapi itu dapat berubah jika cadangan air turun menjadi 16 persen, yang memicu situasi darurat.
Pemerintah Spanyol mengatakan lebih dari 12 daerah kini mengalami kekeringan berkepanjangan. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post