ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia memproyeksikan tingkat pengangguran terbuka dan kemiskinan akan melonjak tinggi pada akhir 2020 akibat pandemi Covid-19.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan tingkat pengangguran terbuka yang sebesar 4,2 persen akan mencapai 9,2 persen pada tahun ini.
Sementara tingkat kemiskinan akibat pandemi Covid-19 juga akan meningkat pada kisaran dua digit, yaitu sebesar 9,7 hingga 10,2 persen.
Sebelum pandemi Covid-19 terjadi, tingkat kemiskinan Indonesia berada pada kisaran yang lebih rendah, yaitu 8,5 hingga 9,0 persen.
“Tingkat pengangguran terbuka pada 2020 naik dari 4,8 menjadi sampai 9,2 tingkat kemiskinan sampai 10,2 persen,” kata Suharso dalam rapat kerja bersama dengan DPR RI Komisi XI, Rabu (2/9/2020).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, persentase penduduk miskin pada Maret 2020 telah mencapai 9,78 persen, meningkat 0,37 persen secara tahunan.
Jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 sudah tercatat sebesar 26,42 juta orang, meningkat 1,63 juta orang dibandingkan September 2019 dan meningkat 1,28 juta orang dibandingkan Maret 2019.
Suharso juga menyampaikan pandemi Covid-19 yang memukul perekonomian menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengarah negatif, pada kisaran -1,1 hingga 0,2 persen.
Menurutnya ekonomi ke depan diharapkan mulai pulih dari sisi produksi, terutama pada sektor perdagangan dan manufaktur, serta pemulihan dari sisi konsumsi rumah tangga yang sangat terpukul selama pandemi ini. (ATN)
Discussion about this post