ASIATODAY.ID, SEMARANG – Kerja sama ekonomi antara ASEAN dan Uni Eropa (UE) tumbuh pesat.
Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia, Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa dunia usaha di Uni Eropa (UE) memandang ASEAN sebagai kawasan dengan peluang ekonomi terbesar.
“Perkembangan implementasi program kerja perdagangan dan investasi antara ASEAN dan Uni Eropa sepanjang 2022-2023, khususnya kerja sama antara pelaku usaha tumbuh hampir 10 persen,” kata Zulkifli Hasan usai memimpin Pertemuan Konsultasi AEM dengan Uni Eropa ke-19 (19th AEM-EU Consultation) pada Minggu (20/8/2023) di Semarang, Jawa Tengah.
Pertemuan itu dihadiri Delegasi Uni Eropa dipimpin oleh Head of Unit for Southeast Asia, Australia and New Zealand, Directorate-General for Trade, European Commission, Christophe Kiener, 10 menteri perdagangan ASEAN, menteri perdagangan dan investasi Timor Leste sebagai observer.
Pertemuan didahului dengan dialog bersama EU-ASEAN Business Council (EU-ABC). Selanjutnya, pertemuan membahas beberapa isu, antara lain perkembangan ekonomi regional dan global, hasil ASEAN-EU Commemorative Summit 2022, program kerja sama ekonomi ASEAN-Uni Eropa, dan program kerja perdagangan dan investasi ASEAN-Uni Eropa.
Kedua pihak mengadopsi Program Kerja Perdagangan dan Investasi ASEAN-Uni Eropa Tahun 2024–2025 dan Laporan Kemajuan Pelaksanaan Program Kerja Perdagangan dan Investasi ASEAN-Uni Eropa 2022-2023.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga didampingi oleh Direktur Perundingan ASEAN, Dina Kurniasari; Deputi Kerja Sama Regional dan Sub-Regional Kemenko Perekonomian; Direktur Kerja Dama Ekonomi ASEAN Kemenlu; serta perwakilan kementerian/lembaga terkait.
Pada pertemuan ini, Mendag RI didampingi oleh Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono dan Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional, Bara Khrisna Hasibuan.
Kendati begitu, Zulhas tak mengungkapkan berapa besar pembiayaan yang dikeluarkan oleh Uni Eropa. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post