ASIATODAY.ID, LAMPUNG – Sebuah terobosan disektor perdagangan hasil pertanian datang dari Provinsi Lampung. Pasalnya, berbagai komoditi Pertanian daerah itu mampu menembus pasar Eropa dan Asia.
Yang terbaru, daerah itu baru saja mengekspor komoditi perkebunan jenis Kelapa Parut sebanyak 25 ton ke Jerman dengan nilai Rp.387,7 juta.
Selain itu, ada juga komoditi Kopi tujuan Algeria sejumlah 57,6 ton senilai Rp1,3 miliar, Lada tujuan India sejumlah 25 ton dengan nilai Rp769,8 juta.
Sementara untuk komoditas hortikultura yang diekspor oleh PT. Great Giant Pineapple berupa Nenas Irisan tujuan China sebanyak 35,6 ton dengan nilai Rp 423,05 juga Nenas Buah tujuan Saudi Arabia sebesar 54 ton senilai Rp 408,9 juta.
Secara keseluruhan nilai komoditas yang diekspor tersebut mencapai Rp 3,3 miliar.
Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil mengapresiasi capaian ini, namun ia mendoromg pemerintah daerah maupun eksportir tak hanya mengekspor komoditi mentah, tetapi juga turunannya sehingga memiliki nilai tambah yang besar dibandingkan hanya menjual bahan baku komoditas.
“Ekspor ini yang kita dorong, jangan hanya bahan baku, minimal setengah jadi,” terang Jamil, Senin (5/8/2019).
Jamil menjelaskan, secara nasional neraca perdagangan ekspor impor komoditas pertanian Indonesia dan Jerman di tahun 2018 tercatat ekspor sebanyak 111,9 ribu ton sementara impor sebanyak 18,8 ribu ton, sehingga posisi surplus sebanyak 93,06 ribu ton.
“Pada tahun 2019 tren peningkatan ekspor komoditas juga mulai terlihat di semester kedua tahun ini,” katanya.
Menurut dia, data ekspor impor komoditas pertanian dipantau harian, apabila ada tren yang menurun pihaknya turun ke lapangan, berkoordinasi dengan instansi terkait dan eksportir untuk memacu ekspor. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post