ASIATODAY.ID, PARIS – Turki menghadapi ancaman sanksi Uni Eropa menyusul konfrontasi dengan Yunani dan Siprus yang kian menajam. Sanksi UE ini sudah diperingatkan kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
“Kami telah membahas berbagai pembalasan yang dapat kami lakukan sehubungan dengan Turki,” ujar Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian.
“Dan masalah tersebut akan menjadi agenda utama dalam pertemuan Dewan Eropa bulan ini,” kata Le Drian, dilansir dari Arab News, Selasa (8/9/2020)
Ketegangan semakin memanas antara Turki dan Yunani bermula ketika Ankara mengirim kapal penelitian hidrokarbon dengan pengawalan Angkatan Laut ke perairan terirorial Yunani bulan lalu.
Yunani menanggapi aksi Turki dengan latihan AL mereka untuk mempertahankan wilayahnya.
Ketegangan telah menggambarkan risiko konflik di daerah tersebut ketika Erdogan mengejar kebijakan nasionalis yang semakin agresif.
Le Drian mendesak Erdogan untuk memulai pembicaraan mengenai ambisinya di Mediterania Timur saat ini, dan saat pertemuan Dewan Eropa pada 24 September mendatang.
“Terserah Turki, jika mereka menunjukkan bahwa masalah ini dapat didiskusikan. Jika itu terjadi, kita dapat membuat lingkaran yang baik untuk semua masalah di atas meja,” imbuh Le Drian.
Namun, jika tidak terjadi dialog, maka Erdogan akan menghadapi serangkaian tindakan.
“Kami tidak kekurangan pilihan dan dia (Erdogan) tahu itu,” pungkasnya.
Sementara itu, angkatan bersenjata Turki memulai latihan militer tahunan pada akhir pekan kemarin di Siprus utara, yang memisahkan diri. Wilayah ini mendirikan sebuah ‘republik’ yang hanya diakui Ankara.
Turki telah menempatkan puluhan ribu tentaranya di utara pulau itu sejak 1974, usai kudeta yang direkayasa penguasa militer di Athena. (ATN)
Discussion about this post