ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Konflik yang kian menajam antara Amerika Serikat dan Iran, memicu reaksi keras di dalam negeri Paman Sam.
Kongres Amerika Serikat (AS) pekan ini akan mengumumkan dan mengambil suara untuk mengesahkan resolusi kekuatan perang yang akan membatasi aksi militer Presiden Donald Trump terkait Iran.
Hal itu disampaikan pimpinan DPR AS, Nancy Pelosi setelah terjadinya peningkatan ketegangan yang signifikan antara Washington dan Teheran pekan lalu.
Dalam sepucuk surat kepada rekan-rekannya pada Minggu lalu, Pelosi mengatakan resolusi itu mirip dengan yang diperkenalkan di Senat oleh Senator Demokrat Tim Kaine dari Virginia. Kaine memperkenalkan resolusinya pada Jumat guna memunculkan perdebatan dan suara untuk mencegah meningkatnya permusuhan dengan Iran.
“Resolusi ini menegaskan kembali tanggung jawab pengawasan Kongres yang telah lama ditetapkan dengan mengamanatkan bahwa jika tidak ada tindakan lebih lanjut yang diambil Kongres, permusuhan militer pemerintah sehubungan dengan Iran berhenti dalam waktu 30 hari,” tegas Pelosi, disitat dari CNBC, Kamis (09/01/2020).
Demokrat memprotes karena Trump tidak memberi tahu parlemen sebelum melakukan serangan pesawat tak berawak yang menewaskan Komandan Militer Iran, Jenderal Qasem Soleimani, di Baghdad pada 3 Januari lalu.
Pembunuhan Soleimani menyebabkan hubungan yang sudah tegang antara AS dan Iran memburuk dan memicu kekhawatiran perang langsung di kawasan itu. Bahkan mendorong parlemen Irak mengeluarkan resolusi yang menyerukan pasukan AS untuk diusir dari negara itu.
Dalam suratnya, Pelosi mengatakan “serangan udara militer provokatif dan tidak proporsional pemerintahan Trump yang menargetkan pejabat militer tingkat tinggi Iran telah membahayakan anggota tentara, diplomat AS, dan lainnya dengan mengambil risiko peningkatan ketegangan serius dengan Iran.”
“Sebagai anggota Kongres, tanggung jawab pertama kita adalah menjaga rakyat Amerika tetap aman. Untuk alasan ini, kami khawatir bahwa Administrasi mengambil tindakan ini tanpa berkonsultasi dengan Kongres dan tanpa menghormati kekuatan perang Kongres yang diberikan kepadanya oleh Konstitusi,” tulisnya.
Sementara resolusi itu dapat memenangkan persetujuan di DPR yang dikuasai Demokrat, jalannya di Senat yang mayoritas Republik masih belum pasti. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post