ASIATODAY.ID, JAKARTA – Selama 150 tahun terakhir, manusia sangat bergantung kepada batu bara, minyak bumi, dan bahan bakar fosil lainnya untuk menyalakan segala sesuatu mulai dari lampu, kendaraan, hingga pabrik – pabrik.
Semua pola konsumsi dan produksi energi yang tidak berkelanjutan tersebut tidak hanya mengancam kesehatan dan kualitas hidup manusia, tetapi juga memengaruhi ekosistem dan perubahan iklim.
Karena itulah, pengembangan energi dan transportasi berkelanjutan menjadi salah satu instrumen penting dalam upaya memenuhi target bauran energi terbarukan (EBT) mencapai 23 persen pada Tahun 2025 mendatang.
Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2 Telimek LIPI) bersama Loka Penelitian Teknologi Bersih Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LPTB LIPI), menyelenggarakan konferensi internasional mengenai rekayasa dan aplikasi energi berkelanjutan atau International Conference on Sustainable Energy Engineering and Application (ICSEEA) pada 18 – 20 November 2020.
Konferensi bertema “Sustainable Energy and Transportation: Towards All – Renewable Energy” ini bertujuan untuk menjadi titik pertemuan antara para ahli, baik dari akademisi, pusat penelitian, maupun industri untuk mempresentasikan riset terbaru mereka terkait bidang energi berkelanjutan.
Konferensi ini berlangsung secara daring dengan menggunakan aplikasi Zoom. ICSEEA 2020 juga merupakan bagian dari helatan akbar Indonesia Science Expo (ISE) 2020 yang telah berlangsung sejak 10 November lalu.
Kepala LIPI Dr. Laksana Tri Handoko, mengatakan bahwa ajang ini membuka kesempatan untuk berkolaborasi di masa mendatang. Ia juga menghaturkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan ICSEEA 2020.
Senada dengan Kepala LIPI, Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Dr. Eng. Agus Haryono menegaskan bahwa ICSEEA ke – 8 ini bertujuan untuk mempertemukan para sosok akademisi dan industri untuk saling berbagi pengalaman, ilmu, dan hasil – hasil risetnya, sehingga bisa mengakselerasi riset dan inovasi dalam bidang energi terbarukan dan transportasi untuk industri yang inklusif dan berkelanjutan.
“Menemukan peluang dan kesempatan untuk berkolaborasi secara internasional dalam area penelitian yang masih terus berkembang ini,” ujarnya dikutip Minggu (22/11/2020).
Kepala P2 Telimek LIPI Dr. Haznan Abimanyu, DIP. ING. mengungkapkan bahwa pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia pada akhirnya memaksa pelaksanaa ICSEEA 2020 ini berlangsung secara daring.
Kendati demikian, ia berharap hal ini tidak mengurangi esensi penyelenggaraan konferensi yang berusaha memberikan dampak positif terhadap pengembangan riset di bidang energi dan transportasi berkelanjutan.
“Dengan ini saya membuka konferensi ICSSEA 2020,” ujarnya.
ICSEEA 2020 menghadirkan berbagai representasi tidak hanya dari akademisi melainkan juga pemerintahan, perusahaan – perusahaan industri, ilmuwan internasional, serta praktisi – praktisi di bidang energi berkelanjutan. Ada 2 topik utama yang menjadi pembahasan yaitu: Sustainable Transportation dan Renewable Energy.
Empat pembicara utama datang untuk menyajikan pandangan ilmiahnya terkait kedua topik tersebut. Mereka adalah Prof. Kunio Yoshikawa dari Tokyo Institute of Technology, Jepang; Dr. Eng. Rejeki Simanjorang dari Rolls – Royce Electrical Asia Singapore Pte. Ltd, Singapura; Prof. Taufik dari Cal Poly State University, Amerika Serikat; dan Dr. Eng Edy Rianto dari P2 Telimek LIPI. (ATN)
Discussion about this post