ASIATODAY.ID, KUALA LUMPUR – Malaysia kini terancam lumpuh. Bencana banjir yang melanda negeri itu dalam dua pekan terakhir, makin meluas dan kini telah merendam tujuh negara bagian pada Minggu (2/1/2022). Ribuan orang telah dievakuasi akibat banjir tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Nasional Malaysia mencatat, 125.000 jiwa telah terdampak bencana banjir. Tujuh Negara bagian yang terdampak diantaranya Kelantan, Terengganu, Pahang, Johor, Malaka, Negeri Sembilan dan Sabah.
“Sebanyak 125.490 orang telah terkena dampak banjir secara nasional, dimana 117.700 pengungsi telah kembali ke rumah,” demikian laporan Badan Penanggulangan Bencana Nasional Malaysia dikutip reuters.
Banjir biasa terjadi di pantai timur Malaysia selama musim hujan tahunan antara Oktober dan Maret, tetapi curah hujan yang luar biasa deras yang dimulai pada 17 Desember membuat ribuan orang mengungsi dan mengganggu layanan darurat.
Menurut tweet polisi yang mengutip Inspektur Jenderal Acryl Sani Abdullah Sani, lima 50 orang tewas dalam banjir, dan 2 orang masih hilang.
Mengikuti peringatan departemen meteorologi tentang hujan lebat yang terus menerus, Pusat Pengendalian Bencana Nasional telah mengeluarkan pemberitahuan kesiapsiagaan operasi bencana.
Menurut pernyataan yang sama, Departemen Irigasi dan Drainase juga mengeluarkan peringatan air pasang antara 2-5 Januari, dan memperingatkan penduduk di pantai barat di Semenanjung Malaysia.
Malaysia mengatakan akan memberikan 1,4 miliar ringgit atau USD336,22 juta dalam bentuk bantuan tunai dan bentuk bantuan lainnya bagi mereka yang terkena banjir parah bulan ini.
Pemerintah Malaysia juga mencari dana sebesar USD3 juta dari Dana Iklim Hijau PBB untuk mengembangkan rencana nasional dalam beradaptasi dengan perubahan iklim. (ATN)
Discussion about this post